ERAMADANI.COM, DENPASAR – Senator Bambang Santoso ikut menanggapi fenomena pengucapan salam lintas agama yang sedang banyak di bicarakan di kalangan masyarakat saat ini.
Memang akhir-akhir ini berkembang kebiasaan, seseorang dalam membuka sambutan atau pidato di acara resmi sering kali menyampaikan salam atau kalimat pembuka dari semua agama.
Hal ini muncul dilandasi motivasi untuk meningkatkan kerukunan hidup antar umat beragama agar terjalin lebih harmonis sehingga dapat memperkokoh kesatuan bangsa dan keutuhan NKRI.
Fenomena Pengucapan Salam Lintas Agama
Menanggapi hal tersebut Bambang Santoso menekankan bahwa, agama adalah sistem keyakinan yang didalamnya mengandung ajaran.
Baik yang berkaitan dengan masalah aqidah maupun sistem peribadatan yang bersifat eksklusif bagi pemeluknya, sehingga meniscayakan adanya perbedaan-perebedaan antara agama satu dengan agama yang lain.
Dalam kehidupan bersama di suatu masyarakat majemuk, terlebih Indonesia yang mempunyai semboyan Bhinneka tunggal ika, adanya perbedaan-perbedaan menuntut adanya toleransi dalam menyikapi perbedaan.
Dalam mengimplementasikan toleransi antar umat beragama, perlu ada kriteria dan batasannya agar tidak merusak kemurnian ajaran agama.
Prinsip tolerasi pada dasarnya bukan menggabungkan, menyeragamkan atau menyamakan yang berbeda, tetapi toleransi adalah kesiapan menerima adanya perbedaan.
Dengan cara bersedia untuk hidup bersama di masyarakat dengan prinsip menghormati masing-masing fihak yang berbeda.
Islam pada dasarnya sangat menjunjung tinggi prinsip toleransi, yang antara lain diwujudkan dalam ajaran tidak ada paksaan dalam agama (QS. al-Baqarah [2]: 256).
prinsip tidak mencampur aduk ajaran agama dalam konsep “Untukmulah agamamu, dan untukkulah, agamaku sendiri”. (QS. al-Kafirun [109]: 6).
Prinsip kebolehan berinteraksi dan berbuat baik dalam lingkup muamalah (QS. al-Mumtahanah [60]: 8), dan prinsip berlaku adil kepada siapapun (QS. al-Ma’idah [8]: 8).
Salam Dalam Islam
Hal ini menunjukkan bahwa doa adalah bagian yang tidak terpisahkan dari ibadah seseorang.
Bahkan di dalam Islam doa adalah inti dari ibadah. Pengucapan salam pembuka menurut Islam bukan sekedar basa basi tetapi doa.
Mengucapkan salam pembuka dari semua agama yang dilakukan oleh umat Islam adalah perbuatan baru yang merupakan bid’ah yang tidak pernah ada di masa yang lalu, minimal mengandung nilai syubhat yang patut dihindari.
Bambang Santoso menyerukan kepada umat Islam khususnya kepada pemangku kebijakan agar dalam persoalan salam pembuka dilakukan sesuai dengan ajaran agama masing-masing.
Untuk itu umat Islam cukup mengucapkan kalimat, “Assalaamu’alaikum. Wr. Wb.” Dengan demikian bagi umat Islam akan dapat terhindar dari perbuatan syubhat yang dapat merusak kemurnian dari agama yang dianutnya.
Berikut Edaran MUI Provinsi Jawa Timur sebagai bahan referensi Umat Muslim
“Semoga bisa menjadi pencerahan bagi umat Islam. Hindari sikap berlebih-lebihan.Mari bersatu. jangan berpecah belah.
Serta wujudkan rasa tenggang rasa dan toleransi antar umat beragama. Bersatu dalam keberagaman” papar Haji Bambang Santoso. (HAD)