DENPASAR, ERA MADANI – Setelah berjalan hampir satu tahun yang membawa warna baru bagi anak muda di Bali, kini para pengurus PKS Muda Bali serentak menyatakan pengunduran diri dari struktur kepengurusan.
Semua jajaran pengurus satu-persatu menandatangi surat pernyataan pengunduran diri PKS Muda Bali, dan melepas semua atribut PKS Muda Bali yang diabadikan dalam foto bersama.
Keputusan ini, bukan karena tak ingin berkontribusi untuk kemajuan Bali, tapi karena para pengurus melihat banyak kejanggalan di tubuh Partai Keadilan Sejahtera (PKS).
Mereka tidak ingin mengabiskan waktu dan tenaganya dalam organisasi yang salah, lantaran PKS Muda adalah sayap dari PKS yang saat ini dinilai para petingginya (DPP PKS) sudah tidak menjunjung nilai-nilai kebaikan.
Pembina PKS Muda Bali, Hendry Sulistiono mengatakan, dirinya tidak bisa bersama PKS Muda lagi, karena banyak kebijakan petinggi PKS yang tidak rasional dan tidak bisa lagi untuk diikuti.
“Saya disini menyatakan mengundurkan diri dari PKS Muda Bali, saya tidak sejalan dengan keputusan-keputusan DPP PKS,” tegasnya usai menandatangi surat pernyataan pengunduran diri.
Keputusan tersebut, kemudian diikuti oleh Ketua Wilayah PKS Muda Bali dan para pengurus lainnya. Alasan mereka beragam, namun intinya mereka semua tidak sejalan lagi dengan para petinggi di jajaran Dewan Pengurus Pusat (DPP PKS).
“Manajemen PKS sekarang sudah tidak bisa diterima, tidak rasional, sewenang-wenang, banyak kebijakan-kebijakan yang tidak sejalan dengan kita,” kata Yefri.