ERAMADANI.COM, BADUNG – Sabtu (16/11/2019) pagi ini, Keluarga Besar Umat Islam ( KBUI ) Politeknik Negeri Bali kembali sukses menggelar Seminar Nasional ( SEMNAS ) tahunannya. Seminar berlokasi di IC Center, Mall Bali Galeria, Jalan By Pass Ngurah Rai.
Dengan tema “Muslim Youth, Let’s Change!”, ketua KBUI Politeknik Negeri Bali (PNB) menerangkan bahwa acaranya ini diharapkan bisa menjadi penggugah bagi muda-mudi millenial Muslim “zaman now” untuk bisa aktif berkontribusi bagi agama.
“Indonesia kedepan akan mengalami bonus demografi besar, dan jumlah itu akan di dominasi oleh pemuda seperti kita. Maka mulai sekarang kita harus terus menggali potensi kebermanfaatan kita. Agar nantinya bonus demografi itu tidak menjadi bencana demografi bagi negeri kita sendiri”. Ujar mahasiswa Politeknik tersebut.
Usai menyanyikan lagu kebangsaan Indonesia Raya dan diikuti berbagai sambutan-sambutan, MC pun memandu kegiatan SEMNAS. Dengan mulai mengenalkan moderator dari kegiatan Seminar Nasional KBUI tersebut.
Nuansa Millenial Dengan Semangat Membara
Moderator yang di daulat oleh panitia kegiatan kali ini juga merupakan tokoh millenial inspiratif dari Bali. Dia adalah Khoirul Mahfudz, tokoh dibalik berdirinya komunitas Pesantren Digital Indonesia yang telah memiliki ribuan alumni di sepenjuru negeri.
Pesantren Digital sendiri merupakan komunitas pelatihan berbasis teknologi untuk Ummat Islam. Kegiatannya berfokus untuk mengedukasi peserta agar mampu aktif membangun peradaban Muslim lewat teknologi itu sendiri.
Peran itu membawa Khairul Mahfudz keliling Indonesia untuk memberi pelatihan bagi masyarakat. Itu pula yang mengantarnya aktif di berbagai komunitas dan organisasi lainnya hingga kini.
Sebagai tokoh muda inspiratif, dirinya mampu mencairkan suasana seminar dengan memberikan materi-materi singkat sembari menunggu “Guest Star” kegiatan.
Selang beberapa waktu kemudian, lantunan Sholawat merdu terdengar dari belakang panggung. Lantunan tersebut dibawakan langsung oleh pemateri pertama aktor muda, Shakir Daulay sembari memasuki panggung.
Kehadirannya sontak meriuhkan suasana peserta yang sebelumnya telah menunggu tokoh muda yang dikenal tampan dan religius tersebut.
Publik Figur Harus Dekat Dengan Islam…
Shakir Daulay saat ini dipandang sebagai publik figur yang dekat dengan kegiatan keislaman. Kehadirannya dalam seminar ini menargetkan millenial Muslim “zaman now” agar termotivasi untuk memperdalam dan menyebarkan Islam walau apapun kesibukannya.
Alasan Shakir Daulay aktif dalam kegiatan Islam pun terjawab ketika Khairul Mahfudz memancing aktor berusia belia ini untuk menceritakan latar belakangnya.
“Bagaimanapun juga saya bisa mencapai diri saya hari ini karena Al-Qur’an. Karena saya aktif melantunkan ayat suci selama di pondok dulu hingga tawaran untuk menjadi aktor mendatangi. Alhamdulillah juga rejekinya malah membuat saya berhasil Haji-kan kedua orang tua saya dan dikenal publik seperti sekarang,” Ujarnya kenang masa lalu.
Pria asal aceh ini merasa bahwa tiap hal yang dikerjakannya dalam dunia entertaint dapat mempengaruhi orang lain. Maka dia memilih mengerjakan hal-hal yang berkaitan dengan Islam agar bisa mempengaruhi massa dengan indahnya Islam.
“Saya merasa belum mampu untuk mengemban julukan Ustadz, karena Ustadz adalah orang berilmu yang fasih menyampaikan. Saya itu baru mempraktekkan, maka saya lebih tepat dipanggil aktor yang membawa dunia entertaint ke dalam Islam”. Tambah Shakir dalam SEMNAS ini.
Siraman Rohani Tahunan Dalam SEMNAS Tahunan
Selama beberapa jam waktu yang diberikan, Shakir Daulay banyak memberi penyampaian normatif seputar pengalamannya di dunia remaja. Seperti tentang percintaan dan pacaran, kesibukan anak muda, sikap dalam keluarga, dan lainnya. Semuanya acap kali hal-hal yang memang sedang digandrungi oleh para peserta yang jelas di dominsi anak muda.
Peserta pun hanyut atas diskusi dengan format obrolan santai yang dipandu moderator dan Shakir Daulay yang mengingatkan peserta seputar kegiatan-kegiatan umum yang terjadi di kalangan pemuda.
Puncak dari kegiatan, maka di sesi terakhir masuklah pemateri terakhir yang memberikan siraman rohani kepada peserta dengan gaya khasnya. Dia adalah AL-Ustadz Dr. H. Das’ad Latief, S.Sos.,S.Ag., M.Si., Ph.D.
Peserta kegiatan pun nampak tercengang atas cara Dai kondang bergelar tinggi asal Makassar ini memasuki acara. Dengan pembawaannya yang khas dan jenaka namun penuh Ilmu. Das’ad Latief membuka ceramahnya dengan tegas dengan bumbu guyonan yang sangat mudah diterima masyarakat.
Das’ad Latief memotivasi para peserta untuk mengejar tinggi-tinggi yang namanya ilmu. Das’ad Latief merasa bahwa ilmu inilah yang meninggikan derajatnya sampai ia bisa menjadi seperti saat ini.
“Kalo ada Ustadz-Ustadz menyembunyikan beberapa pencapaiannya, saya memilih untuk menunjukkan. Nih saya tunjukkan saya sepatu saya, atau cerita bisa kemana-mana tanpa mengeluarkan biaya. Tujuan saya memotivasi bahwa dengan Ilmu, saya bisa menjadi seperti sekarang, diundang kemana-mana dimodalin tiket, bahkan pulang bawa oleh-oleh. Alhamdulillah”, Tegas Dai besuku Bugis itu.
Pembawaannya yang tegas namun jenaka membuat suasana acara berubah-ubah anatar decak kagum dan riuh tertawa. Hal itu menunjukkan kepiawaian Das’ad Latied dalam menguasai panggung untuk memberikan manfaat bagi peserta.
Ustadz pun memacu semangat pemuda untuk kuasai zaman kedepan.
“Kuasai si Youtube itu, dalami internet, sebarkan Islam, sebarkan dakwah. jadi setelah kejar ilmu, ilmu kalian tidak sebatas di kepala saja, melainkan mengalir ke kepala-kepala baru, jadi amal jariyah untuk kalian,” Ujarnya.
Dalam waktu singkat, Ustadz Das’ad Latief menghujani para peserta dengan berbagai petuah.
Diwarnai Booth Stand Masyarakat
Acara pun berakhir dengan ditandai dengan Adzan Dzuhur yang mulai berkumandang di gadget para peserta. Semua perangkat kegiatan pun berkumpul untuk menutup acara dengan foto bersama peserta.
Dengan tertib, para peserta pun meninggalkan kegiatan. Disambut dengan berbagai stand-stand yang telah tersedia di luar forum kegiatan. Salah satunya Stand dari lembaga sosial Aksi Cepat Tanggap (ACT) yang menyosialisasikan keadaan sosial terbaru dan membuka booth donasi. Stand buku dari Shakir Daulay itu sendiri. Banyak pula stand kuliner terjaja menyambut kepulangan peserta.
Akhir kegiatan, Ketua Panitia kegiatan, Salman Al Farisi menyampaikan apresiasinya kepada kegiatan ini dengan haru.
“Alhamdulillah SEMNAS ini bisa dihadiri 600-an peserta, walau diawal agak ngaret karena dari teknis ada hal-hal yang diluar kendali kami, bahkan kami banyak merubah rundown. Namun pada closing akhirnya kegiatan bisa sangat pecah, terutama ketika Ustad Das’ad di akhir tadi”.
Alhasil kegiatan ini berjalan dengan sukses dengan harapan bisa menjadi lebih baik lagi dalam penyelenggaraan yag akan dilakukan KBUI kedepannya.
Sponsor yang terlibat dalam acara ini cukup beragam mulai dari PLN, Mozaik Tour n Travel, Pandawa Cell Renon, One Motor Service, ACT, BOC, dan lainnya. (RAB)