ERAMADANI.COM, BADUNG – Sabtu ( 16/11/2019) kemarin, Fakultas Peternakan (FAPET) Universitas Udayana adakan Seminar Nasional yang bertema “Strategi Millenial Menjadi Enterpreneur Muda Yang Inovatif”. Acara ini diikuti oleh lebih dari 1000 orang yang terdiri dari mahasiswa universitas dan masyarakat umum.
Acara yang menghadirkan Dirjen Kementerian Pertanian, Owner Steak n’ Shark, Jody Brotosuseno, dan Content Creator Raditya Dika ini merupakan salah satu program kerja BEM Fakultas Peternakan Universitas Udayana.
Acara ini juga telah masuk tahun kedua. Ketua panitia, Wayan Yogi Nanda WP mengungkapkan bahwa acara ini terselenggara dengan tujuan agar mahasiswa dapat menemukan peluang bisnis di masa depan.
“Harapan nya agar setelah acara ini , ada yang mulai terinspirasi untuk memulai usaha atau hal lain yang bermanfaat”. Ujar Yogi.
Ia juga merasa bangga terhadap panitia atau pihak-pihak terkait yang ikut serta menyukseskan acara.
Pembukaan acara secara resmi dilakukan oleh Dekan Fakultas Peternakan, Ir. Dr. I Nyoman Tirta Ariana, Ms. Beliau juga mengungkapkan harapannya terkait output yang akan hadir pasca acara ini.
“Millenial punya berbagai keunggulan, selain umur yang muda Dan cara berfikirnya juga cepat, pembicara yang datang di harapkan dapat memotivasi milenial untuk membangun usaha di masa depan. Utamanya mahasiswa-mahasiswi Fakultas Peternakan. Seperti yang di ketahui banyak sisi dari peternakan menjadi bagian dari sebuah usaha di masa depan”.
Dari Fakultas Peternakan Untuk Masa Depan Millenial
Dalam materi yang disampaikan oleh ketiga orang pembicara , mereka menjelaskan bagaimana memulai bisnis atau usaha dan bagaimana peluang nya.
Pemateri pertama dirjen peternakan dan kesehatan hewan, Drh. I Ketut Diarmita, M.P. menyampaikan bahwa melalui peternakan dan industri pangan dapat menghasilkan usaha yang mumpuni di masa depan.
Juga mahasiswa diharapkan tidak hanya paham konseptual tapi juga mampu melakukan eksekusi terhadap suatu ide.
“Modal utama, kepercayaan, punya integritas, punya komitmen dan tanggung jawab untuk melakukan eksekusi pada suatu hal, agar tidak hanya paham konsep atau Teori tapi juga dapat melakukan eksekusi yang tepat dan efektif. Jika keluar nanti dari universitas di harapkan sudah ada jiwa atau rencana wirausaha”.
Pemateri kedua, Jody brotosuseno, menyampaikan tentang tantangan memulai usaha dan penting nya identitas dalam memulai usaha.
“Gunakan kearifan lokal untuk menjadi identitas suatu usaha yang dapat menarik keuntungan. Yang penting adalah mulai dulu aja. Semuanya dari kemauman, ada banyak cara yang baik dan bisa di lakukan untuk memulai sesuatu,” Papar Jody.
“Dalam memulai suatu usah ada 4 P yang juga harus di perhatikan ( prodact, price, place , promotion). Ada banyak cara yang bisa dilakukan untuk sukses, yang penting adalah ide. Ada banyak produk yang bisa di buat, ada cara menentukan biaya, ada cara promosi yang lebih efektif, ada tempat yang nyaman untuk usaha,” tambahnya.
Dan pemateri terakhir Raditya Dika, menyampaikan pentingnya suatu yang berbeda dalam memulai usaha.
“Mulai aja dulu, dan usaha berbeda. Harus ada sesuatu yang berbeda dari hal atau usaha atau karya yang kita buat. Tujuannya agar kita dapat terlihat dari permukaan dan di notice banyak orang”.
Raditya Dika pun hadir sebagai tokoh kunci yang paling ditunggu para peserta. Publik figur yang memulai karirnya lewat bidang penulisan buku tersebut bisa menginspirasi para millenial Indonesia hari ini karena karyanya. Mulai dari karyanya sebagai penulis, aktor, sutradara, kreator konten di Youtube dan media-media lainnya, hingga kini menjadi seorang ayah.
Tidak hanya ketiga pemateri, perwakilan dari ACT BALI (Aksi Cepat Tanggap). Mereka melakukan penggalangan dana untuk 2 bulan gempa Lombok.
Diharapkan sedikit aksi yang dilakukan dapat membantu saudara-saudara kita yang masih dalam kondisi pasca bencana. (IAA)