ERAMADANI.COM, JAKARTA – Sebelumnya buah salak asal Indonesia sempat berhenti di impor ke luar negeri akibat virus cocona, namun kini buah yang satu ini kembali menjadi primadona di Kamboja.
Dalam pernyataan tertulis Kedutaan Besar RI di Phnom Penh yang diterima di Jakarta, Kamis (25/06/2020) kemarin.
Duta Besar Indonesia untuk Kamboja, Sudirman Haseng mengatakan bahwa salak asal Indonesia merupakan buah yang cukup diminati di negara tersebut.
“Bukan hanya karena rasanya yang enak, manis serta kaya zat besi dan serat, buah tropis ini juga memiliki nilai tambah karena dapat dijadikan buah tangan,” ujar Dubes Sudirman.
Ia mengatakan bahwa pada periode Januari hingga pertengahan Maret tahun 2020, ekspor salak pondoh dari Indonesia ke Kamboja mencapai 90 ton.
Sementara pada tahun 2019, total salak Indonesia yang diperdagangkan di pasar tersebut mencapai total 480 ton.
Salak Indonesia di Kamboja
Namun, salak Indonesia sempat berhenti beredar di negeri itu selama kurang lebih tga bulan akibat operasional maskapai penerbangan yang menurun sebagai dampak COVID-19.
Dilansir dari Republika.co.id, sejak pertengahan Juni, buah tersebut kembali memasuki pasar Kamboja dan didistribusikan di supermarket, mini market.
Bahkan pasar-pasar tradisional yang berada di Phnom Penh dan beberapa wilayah lain seperti Banteay Meanchey,.
Preah Vihear, Kampong Cham, Svay Rieng, Kampot, Kampong Som, Kampong Chhnang, dan Battambang.
KBRI terus memperkenalkan berbagai produk Indonesia yang memiliki potensi dan dibutuhkan di pasar tersebut.
Salah satunya dengan melibatkan pengusaha Indonesia atau distributor produk Indonesia di Kamboja pada berbagai kegiatan promosi perdagangan.
Seperti pameran dagang, baik yang diselenggarakan oleh KBRI sendiri maupun pemerintah setempat.
Adapun perusahaan yang menjadi salah satu importir salak Indonesia di Kamboja, Salak KAK Trading C telah mengirimkan lima ton.
Salak dari Indonesia dengan menggunakan pesawat kargo khusus. Pengiriman dengan jumlah yang sama kembali dijadwalkan pada tanggal 25 Juni.
“Kami sangat bersyukur dan mengharapkan agar situasi segera membaik dan pengiriman salak dari Indonesia ke Kamboja seterusnya dapat berjalan lancar,” pungkasnya. (MYR)