ERAMADANI.COM, DENPASAR – Ahad (29/09/2019) kemarin, ribuan ummat Islam di Bali mengikuti kegiatan Amazing Muharram #8 yang diselenggarakan CintaQuran Foundation dan Wardah di Aston Denpasar Hotel & Convention Center.
1500 tiket penjualan yang di banderol mulai harga Rp. 149.000,- (Silver) hingga Rp. 1.000.000,- (Platinum) ludes terjual hingga Aula Convention Center Aston Hotel tampak penuh oleh peserta yang sangat antusias.
Sejak pukul 6.30 Wita pagi peserta sudah tampak mengantri untuk bisa registrasi masuk agar bisa memadati aula hotel tersebut lebih awal. Mengingat kondisi hotel yang kapasitas parkirannya bisa membludak dengan singkat.
Mulai pukul 8.00 Wita, acara pun dimulai dengan dipandu Ustadz Asep Supriatna yang di dapuk sebagai Master of Ceremony.
Dimeriahkan Oleh Banyak Pihak

Kegiatan Amazing Muharram ini menampilkan berbagai bintang tamu mulai dari regional Bali sendiri hingga nasional.
Diantaranya yang terutama Ustadz Fatih Karim selaku pimpinan Cinta Quran Foundation, yang sebelumnya sudah lebih dulu ber-safari dakwah di Bali untuk mempromosikan kegiatan ini.
Selanjutnya Ustadz Nur Asyur dari Bali, Ustadz gaul Handy Bonny, artis hijrah pasangan Adrian Maulana dan Dessy Asanti, Arie Untung dan Fenita Arie, dan Mario Irwansyah.
Selain itu pula mantan aktris senior Peggy Melati Sukma yang telah menjadi inspirator hijrah. Bunda Wirianingsih yang 11 anaknya telah menjadi Hafidz Qur’an, dan Yudha Wirafianto yang merupakan animator perintis serial Nussa dan Rara.
Kegiatan ini juga disponsori BNI Syariah, Persada Indonesia, Yayasan Hasanah Titik. Alanabi, Fatih Foundation, Spesial Sambel, Lima, Umma, dan Jannah Tout & Travel.
Amazing Muharram Mengajak Peserta Hijrah
Ustadz Nur Asyur
Ustadz Nur Asyur mendapatkan kesempatan pertama untuk menyampaikan materinya. Ustadz Nur Asyur sendiri merupakan salah satu pendakwah yang memang sudah aktifl aktif mensyiarkan Islam di Bali.
Kesempatan membawa materi dalam event sebesar itu tidak disia-siakan oleh dai yang kerap membawakan materi seputar tentang pernikahan dan keluarga ini. Ajakannya untuk segera hijrah dan istiqomah digaungkan dari atas panggung Amazing Muharram.
Ustadz Handy Bonny
Ustadz gaul asal Jawa Barat ini pun melebarkan gaungan hijrahnya setelah
Ustadz Nur Asyur. Dengan pengolahan diksi berima yang menjadi ciri khasnya, Ustadz Handy Bonny mengingatkan peserta untuk memfokuskan niat datang ke kegiatan tersebut hanya untuk mencari ridha Allah Subhana Wa Ta’ala.
“Sekedar karena niat yang salah, berapa banyak KDRT yang terjadi di Indonesia?. Kebanyakan dari mereka terjadi karena niat pernikahannya hanya untuk dunia, untuk nafsu. Sehingga amarah mudah merasuk ketika nafsu itu tidak terpenuhi”, ujar Ustadz gaul tersebut dengan nada tegas.
Adrian Maulana – Dessy Ilsanty dan Mario Irwansyah
Sesi selanjutnya diisi oleh penyampaian pengalaman dari artis hijrah nasional yaitu pasangan Adrian Maulana dan Dessy Ilsanty dan Mario Irwansyah.
Adrian Maulana dan Mario Irwinsyah merupakan dua aktor yang sudah berjaya di dunia hiburan tanah air. Adrian bahkan 2016 lalu masih aktif sebagai pembaca berita di salah satu program televisi swasta. Mario pun pernah rajin menghiasi televisi Indonesia lewat acara-acara FTV dan presenter. Berbeda dengan istri Adrian, Dessy Ilsanty yang merupakan mantan model dan telah fokus di dunia psikologi.
Ketiganya telah memutuskan untuk berhijrah dan memperbaiki dirinya masing-masing.
“Titik balik perubahan saya adalah ketika rumah saya kerampokan 2012 lalu. Harta yang saya kumpulkan 19 tahun lebih di dunia hiburan lenyap hanya dalam waktu 30 menit, yang tersisa hanya sebuah tv yang tertempel di Bracket tembok rumah”, cerita Adrian Maulana dalam penyampaiannya.
Kejadian itu menyadarkannya bahwa selama ini keluarga Adrian terlalu menggantungkan hidupnya kepada materi, sehingga hatintya mudah hancur dan gelisah ketika apa yang dimilikinya raib. Dalam sekejap Allah Subhana Wa Ta’ala mengambil kenikmatan dunia yang padahal hanya titipan, namun Adrian nikmati layaknya milik sendiri tanpa memikirkan baik buruknya untuk agama.
Begitu pula dengan Mario Irwansyah yang sebetulnya punya dasar agama karena sekolahnya dari kecil di Muhammadiyah, namun teralihkan dengan dunia hiburannya yang membuatnya lupa pada pencipta.
Saat ini ketiganya telah mengambil langkah baru untuk lebih baik dan memotivasi seluruh peserta untuk segera mengevaluasi diri sebelum terlambat.
Bunda Khadijah alias Peggy Melati Sukma
Perempuan Cirebon kelahiran 13 Juni 1976 yang pernah berjaya dalam dunia hiburan tahun 90-an ini kembali ke muka publik dengan ajakan yang berbeda. Dari yang sebelumnya mengaja masyarakat untuk menjadi penonton hiburannya, sekarang ia muncul untu memotivasi masyarakat untuk istiqomah dalam berhijrah.
Dalam tahun belakangan ini, perempuan yang telah mengganti namanya menjadi bunda Khadijah ini telah berlanglang buana lintas negara untuk menebarkan dakwahnya.
Dalam kesempatan ini Bunda Khadijah membacakan sebuah teks syair doa yang telah ia tulis khusus bagi acara Amazing Muharram, mengajak peserta untuk segera melangkahkan kakinya lebih dekat pada Allah Subhana Wa Ta’ala.
Selipan Acara Hiburan
Acara dilanjutkan dengan istirahat, Sholat dan makan sebelum dilanjujtkan dengan sesi selanjutnya. Peserta dengan tiket platinum dan gold mendapati sajian makan siang yang telah disediakan panitia. Yang lainnya juga dapat mencari hidangan di berbagai stand makanan yang tersedia di lingkungan acara tersebut.
Peserta yang mengajak anak-anak juga dapat dimudahkan dengan tersedianya stand penitipan anak unik yang bertajuk NussaLand. Arena bermain dengan konsep nuansa animasi Nussa Rara yang sedang viral di sosial media.
Usai break pun kegiatan juga dilanjutkan dengan hal yang unik, yaitu persembahan lantunan nasyid millenial yang di lantunkan grup trio Aleehya Nasyid.
Trio yang beranggotakan Ari (music & synthesizer), Danu (lead vocal), dan Bayu (rap) ini mengemas lagu lagu modern yang di aransemen ulang dari segi musik dan liriknya menjadi syair Islami. Mereka mencoba berdakwah dengan media musik yang diharapkan bisa memberikan sajian hiburan yang mengajak masyarakat mengingat Allah dan Rasulnya.
Arie Untung – Fenita Arie, Ibu Wirianingsih, dan Yudha Wirifianto

Rapper Aleehya Nasyid usai melantunkan musiknya pun berkesempatan selanjutnya untuk menjadi moderator dalam talkshow berikutnya. Yaitu sesi selanjutnya yang mengundang artis hijrah pasangan Arie Untung dan Fenita Arie, Bunda Wirianingsih yang berhasil menjadikan 11 anaknya menjadinhafidz Quran, dan inisiator animas Nussa-Rara, Yudha Wirifianto.
“Tak ada yang jauh berbeda dalam berhijrah, satu hal yang penting dalam berubah hanya purpose of life-nya saja. Merubah tujuan hidupnya yang awalnya berbeda-beda, mungkin untuk sekedar makan atau materi, atau ketenaran dan lainnya. Dirubah menjadi murni untuk Allah saja”, tekan mantan presenter kondang tanah air tersebut.
istrinya, Fenita Arie sempat mengkhawatirkan perubahan sikap yang dialami suaminya. Mantan presenter acara gossip terkemuka di salah satu tv swasta itu akhirnya memutuskan untuk ikut berhijrah, mengenakan hijab, dan berhenti membawakan acara yang kegiatannya kurang baik dalam agama Islam tersebut.
“Awalnya memang aku khawatir mas Arie ikut aliran radikal atau yang aneh-aneh. Hingga suatu waktu aku yang kritis ini menyadari bahwa selama ini aku yang salah. aku yang selama ini berharap punya imam sholeh yang menuntunku ke syurga namun tidak merubah diriku lebih baik ketika sebenernya Allah sudah menjawab doaku itu”, Kenang Fenita dalam acara tersebut.
Pasca penyampaian tersebut, MC pun mengundang bunda Wirianingsih naik ke panggung. Ibu Wirianingsih merupakan ibu sederhana yang berhasil mendidik 11 anak-anaknya menjadi hafidz-hafidzah Qur’an. Yaitu para penghafal kitab suci ummat Islam, Al-Qur’anul Karim.
Momen itu pun memotivasi peserta bahkan Arie Untung dan Istrinya sendiri untuk bisa lebih tekun dalam membina keluarga Islami yang tiap anggota keluarganya bisa dekat dengan ilmu Allah Subhana Wa Ta’ala.
Selanjutnya Yudha Wirifianto pun juga diberi kesempatan naik ke panggung. Yudha diminta menceritakan kisahnya dalam menciptakan animasi Nussa dan Rara yang saat ini menjadi animasi kebanggaan Ummat Islam Indonesia. Animasi tersebut dikemas secara modern dengan konten yang sangat Islami.
Ditutup Dengan Muhasabah Ustadz Fatih Karim

Memasuki akhir acara, Ustadz Fatih Karim berkesempatan menyampaikan materinya. Pimpinan Cinta Quran Foundation ini mengulas balik bencana Palu dan Lombok serta berbagai bencana di Indonesia yang menggambarkan bagaimana kematian bisa datang kapanpun dengan cara apapun.
“Apa yang sudah antum semua persiapkan? ketika ajal menjemput hari ini, detik ini, usai acara ini, atau sore atau malam ini? apa yang sudah kita persiapkan atau apa yang sudah kita lakukan untuk agama ini?”, tegas Ustadz Fatih Karim mengingatkan dirinya sendiri dan peserta.
Beliau mengajak salah satu peserta yang sudah menikah untuk maju ke panggung dan mensimulasikan kematian langsung di depan seluruh peserta. Seluruh penonton tampak menangis haru menyadari betapa masih banyaknya hal yang belum mereka siapkan untuk menghadapi kematiaan.
Penutup tersebut memberikan kesan klimaks yang sangat menyentuh dalam kegiatan tersebut. Mengejutkannya lagi ketika para peserta diminta meraih sebuah bungkusan kecil yang telah tertempel dibawah kursi masing-masing yang berisikan selembar kecil kain kafan berparfum jenazah. Ustadz Fatih menegaskan bahwa itu oleh-oleh darinya agar semua peserta bisa selalu mengingat kematian agar selalu melakukan yang terbaik dalam hidup.
Di akhir acara, Ustadz Fatih mengundi angka-angka yang merupakan nomer urut peserta. Terpanggillah seorang peserta bernama Fenti, yang berkesempatan memenangi doorprize kegiatan itu, yaitu berangkat Umroh plus dari Jannah Tour & Travel.
Kesuksesan Amazing Muharram, Refleksi Untuk Menjadi Lebih Baik
Seorang peserta bernama Ahmad Matin Mukhtar menyampaikan apresiasinya terhadap acara tersebut.
“ini kegiatan yang seru banget, kita bisa sangat terhibur dengan penyampaian agama, juga menjadi sedih haru mengingat dosa di beberapa sesi sekaligus. Saya harap acara seperti ini bisa tetap ada, dan membawa kami peserta semua untuk istiqomah dan lebih merajut ukhuwwah Islamiyyah”. Ujar alumni Kampus Stikom Denpasar tersebut.
Tim Eramadani berkesempatan mewawancarai ketua Yayasan Cinta Quran Nasional, Hadi Azis Pratama. Hadi begitu bahagia usai suksesnya acara tersebut dan berharap bisa memberikan manfaat baik bagi semua pihak yang terlibat.
“Medan, Pekanbaru, Jakarta, Makassar, Surabaya dan lainnya merupakan daerah mayoritas Islam yang sudah biasa kami datangi. Ramainya kegiatan bukan menjadi hal yang spesial. Namun Bali merupakan pilihan yang awalnya belum masuk di akal kami.” Ujarnya.
“Kami sempat bertanya apakah ada yang mau nonton, namun hasil sold out nya tiket kami yang sudah sejumlah dengan kapasitas tempat kegiatan memberikan kesan berbeda bagi kami. Terima kasih kepada seluruh pihak yang telah mendukung kegiatan kami”.
Awalnya terdapat nama Gus Miftah yang dijadwalkan hadir dalam kegiatan ini, namun ternyata tidak ada. Hadi pun menyampaikan alasannya bahwa ada kesalahan plot schedule dari manajemen Gus Miftah yang membuatnya batal hadir dalam kegiatan ini.
Terlepas dari beberapa kekurangan tersebut, kegiatan perdana Amazing Muharram di Denpasar telah berhasil memberikan pengalaman baru yang berkesan bagi Ummat Islam di Provinsi Bali. (RAB)