ERAMADANI.COM, DENPASAR – Pekan ini beberapa Masjid di Bali diramaikan oleh rangkaian kajian Islam yang diisi oleh Ustadz Oemar Mita, Lc yang berlangsung pada Jum’at sampai ahad (12-14 Oktober 2018).
Rangkaian Kajian bertemakan ‘Hijrah ½ Hati’ yang diselenggarakan oleh The Fa1th bersama Sahabat Subuh Bali, dan Yuk Ngaji Bali di beberapa Masjid diantaranya, Musholla Syuhada BLK dan Padangsambian, Musholla Al Amanah GKN, Masjid Baitul Makmur Monang-maning dan Masjid Muhammad.
Kedatangan Ustadz Oemar Mita di Bali didampingi dan dikawal oleh Sahabat Subuh Bali dalam melakukan rangkaian kajiannya dan diramaikan oleh Komunitas Safari Masjid Bali Remaja UBS. Kajian pertama di Musholla Syuhada mengingatkan sebagai seorang Muslim harus selalu menjaga ibadah dengan Al-Quran.
Dengan Al-Quran akan membimbing kita menuju surga, dan Al-Quran juga sebagai obat hati, karena banyak umat Muslim sekarang ini terkena penyakit hati yang menimbulkan permusuhan antar sesama. Namun, itu semua bisa disembuhkan dengan membaca dan mentaburi Al-Quran.
Ustad Oemar Mita,Lc juga menyampaikan, agar umat Islam jangan menyandarkan kebenaran kepada kelompok/ustadz/golongan kita sendiri, menganggap yang diluar aliran/organisasi kita adalah salah. Boleh merasa benar dengan pilihan dalil yang kita pilih, sebagai dasar kita beramal. Namun jangan merendahkan saudara kita yang mengambil pilihan dalil yang berbeda dengan kita.
Tidak boleh merasa yang paling benar, mencari ilmu dari banyak sumber, ambil baiknya buang buruknya. Tempatkan kaidah ambil baiknya buang buruknya secara proporsional, tingkatkan ilmu dan pemahaman kita tentang agama ini agar bisa menempatkan kaidah tersebut sesuai porsinya.
Dalam Tabligh Akbar juga dihadiri oleh Ustadz Bambang Santoso yang memberikan pesan kepada anak muda Muslim Bali agar senantiasa terus belajar mencari ilmu. Dimana salah satu cara mencari ilmu sering mengikuti kajian di masjid yang ada di tempatnya masing-masing.
Mulai dari pelajar sampai orang tua terlihat semangat mengikuti kajian dari awal sampai Tabligh Akbar di Masjid Muhammad. Semoga dengan adanya kajian ini membuat masyarakat Muslim Bali tetap semangat dan istiqomah dalam menjalankan amal kebaikan.