ERAMADANI.COM – Personel Polres Pidie, Aceh menangkap seorang warga Bangladesh bernama Husson Mukhtar (70) yang menjadi salah satu agen perjalanan pengungsi Rohingya ke Aceh. Ia ditangkap pada Rabu (6/12) di Kecamatan Muara Tiga, Kabupaten Pidie.
Husson Mukhtar bersama dua rekannya yang masih buron, Saber dan Zahangir, membawa 341 orang pengungsi Rohingya dalam dua kapal. Satu kapal mendarat di Kecamatan Muara Tiga, Kabupaten Pidie pada Selasa (14/11), dan kapal kedua mendarat di Kecamatan Batee, Kabupaten Pidie pada Rabu (15/11).
Ketika sudah sampai di daratan Aceh, ketiga agen ini menyamar jadi pengungsi Rohingya, lalu melarikan diri ke arah pegunungan. Namun, Husson Mukhtar tertangkap oleh warga Pidie.
“Husson Mukhtar karena kondisi sudah tua dan tenaga untuk lari tidak sanggup maka saat dikejar pemuda setempat yang bersangkutan tertangkap,” kata Kapolres Pidie AKBP Imam Asfali kepada wartawan.
Melansir dari cnnindonesia.com, Dari hasil penyelidikan polisi, ketiga agen ini sengaja membawa pengungsi Rohingya ke Aceh untuk meraup keuntungan. Satu orang dewasa dibebankan biaya perjalanan Rp14 juta, sementara untuk anak-anak Rp7 juta per orang.
Sehingga jika ditotalkan dari 341 orang pengungsi Rohingya yang mendarat pertama kali di Pidie, pelaku meraup keuntungan mencapai Rp3,3 miliar.
“Mereka mengambil keuntungan setiap penumpang kapal yang anak dibebankan membayar sebesar 50.000 Daka kalau dirupiahkan Rp7 juta sedangkan dewasa sebesar 100.000 Daka dirupiahkan sebesar Rp14 juta, apabila ditotalkan agen mendapatkan hasil kejahatan tersebut bila dihitung kurs Indonesia sebesar Rp3,33 miliar,” kata Imam.
Husson Mukhtar merupakan salah satu jaringan penyelundup Rohingya ke Indonesia. Ia juga berperan mencari titik koordinat yang tepat untuk bisa mendaratkan pengungsi Rohingya, salah satunya di pesisir timur Aceh.
Saat ini, polisi masih melakukan pengejaran terhadap dua rekan Husson Mukhtar dan mendalami motif pelaku mengarahkan pengungsi Rohingya untuk mendarat ke Aceh.
Diketahui, saat ini pengungsi Rohingya yang baru tiba sebulan terakhir di Aceh sudah mencapai 1400 lebih. Mereka ditempatkan di tiga lokasi berbeda, yaitu di Gedung Mina Raya Kabupaten Pidie, bekas Kantor Imigrasi Lhokseumawe, dan di Dermaga BPKS Sabang.