ERAMADANI.COM, RIAU – Beredarnya permasalahan perairan Natuna yang ada di Kepulauan Riau, sudah menjadi sorotan banyak mata, tak terkecuali Bupati Natuna yang baru saja membuat pernyataan.
Hal ini didasari sebagaimana informasi yang beredar bahwa, pada Kamis (02/01/2020) lalu, Komando Armada I TNI AL melaporkan adanya Coast Guard China mengawal beberapa kapal nelayan.
Yang berasal Negeri Tirai Bambu dan sedang melakukan aktivitas perikanan di Zona Ekonomi Eksklusif (ZEE) Indonesia Wilayah Laut Natuna Utara.
Kemudian direspon dengan bergeraknya KRI Tjiptadi-381 dan KRI lainnya mencegat dan menghalau kapal Coast Guard China yang mengawal kapal-kapal nelayan China tersebut keluar wilayah Laut Natuna.
Pernyataan Bupati Natuna
Mensikapi permasalahan tersebut Bupati Natuna Drs. H. Abdul Hamid Rizal, MS.I menyatakan bahwa:
Pertama masuknya nelayan-nelayan China yang dikawal oleh kapal Coast Guard yang dilandasi dengan argumen resmi dari Juru Bicara Kemlu China Geng Shuang.
Yang menyatakan bahwa perairan di sekitar Kepulauan Nansha (Spratly Islands) termasuk Laut Natuna Utara masih menjadi milik China.
Ini merupakan bentuk gangguan terhadap kedaulatan RI. Klaim sepihak tersebut perlu diprotes keras oleh Pemerintah RI dan harus segera diselesaikan melalui pembicaraan diplomatik.
Kedua mendukung penuh sikap TNI dan Kementerian Pertahanan Republik Indonesia untuk menggelar kekuatan yang lebih besar lagi di Wilayah Natuna.
Hal ini dilakukan agar bisa memantau, mencegah dan menangkal setiap upaya gangguan kedaulatan terhadap Wilayah RI di Laut Natuna Utara.
Ketiga mengusulkan kepada Pemerintah Pusat, agar memperkuat kedudukan pemerintahan di wilayah Natuna dan Anambas menjadi Provinsi Khusus.
Sehingga mampu memiliki kewenangan dan kemampuan untuk turut serta mengawal wilayah pantai dan laut di Natuna khususnya wilayah perbatasan yang saat ini merupakan kewenangan Provinsi.
Kemudian yang terakhir, dengan segala kemampuan yang ada, Pemerintah Kabupaten Natuna beserta warga masyarakat siap sedia mempertahankan kedaulatan NKRI di Natuna. (HAD)