Jakarta, 4 Februari 2025 – Gubernur Lembaga Ketahanan Nasional (Lemhannas) RI, Dr. H. Tubagus Ace Hasan Syadzili, menekankan peran krusial ulama dalam menjaga keutuhan dan ketahanan nasional Indonesia. Hal tersebut disampaikannya dalam pidato kunci pada Sarasehan Ulama yang diselenggarakan di Hotel Sultan Jakarta, Selasa (4/2/2025), sebuah acara yang digagas oleh PBNU bekerja sama dengan detikHikmah dan detikcom, serta didukung oleh Bank Syariah Indonesia dan MIND ID. Pernyataan Kang Ace, sapaan akrabnya, merupakan pengakuan atas kontribusi spiritual dan sosial ulama dalam menghadapi tantangan kompleks yang dihadapi bangsa Indonesia di era modern.
Dalam paparannya yang komprehensif, Kang Ace tidak hanya sekadar menyinggung pentingnya peran ulama, melainkan juga secara gamblang mengurai berbagai ancaman nyata yang membayangi ketahanan nasional. Ia dengan tegas menyebut ancaman keamanan siber sebagai salah satu tantangan paling mendesak. Maraknya judi online dan penyebaran hoaks, menurutnya, bukan hanya sekadar kejahatan digital biasa, melainkan senjata ampuh yang dapat memecah belah persatuan dan kesatuan bangsa. Kecepatan penyebaran informasi di dunia maya, yang seringkali tanpa disertai verifikasi faktual, menciptakan disinformasi yang dapat menggoyahkan pilar-pilar kebangsaan. Ia mengingatkan betapa pentingnya literasi digital dan kemampuan kritis masyarakat dalam menyaring informasi yang beredar di ruang digital.
Lebih lanjut, Kang Ace menyoroti permasalahan keamanan dan ketertiban masyarakat (Kamtibmas) di Papua, sebuah isu yang telah berlangsung lama dan kompleks. Menurutnya, permasalahan ini membutuhkan pendekatan yang holistik, yang tidak hanya berfokus pada aspek keamanan semata, tetapi juga pada pembangunan ekonomi, pendidikan, dan kesejahteraan masyarakat Papua. Ia menekankan perlunya dialog dan pendekatan persuasif untuk mengatasi akar permasalahan yang mendasari konflik dan ketidakstabilan di wilayah tersebut. Keberhasilan dalam mengatasi permasalahan Kamtibmas di Papua, menurutnya, merupakan indikator penting keberhasilan pembangunan nasional yang inklusif dan berkeadilan.
Ancaman terhadap ketahanan nasional, menurut Kang Ace, tidak hanya bersifat ideologis atau keamanan semata, tetapi juga mencakup aspek ekonomi. Ia menyinggung pentingnya ketahanan pangan dan energi sebagai fondasi perekonomian nasional. Dalam konteks ketahanan energi, Kang Ace menilai program hilirisasi sebagai langkah strategis yang tepat untuk mengurangi ketergantungan pada impor dan meningkatkan nilai tambah sumber daya alam Indonesia. Namun, ia mengingatkan bahwa keberhasilan program hilirisasi sangat bergantung pada kualitas sumber daya manusia (SDM) yang mumpuni. Rendahnya skor PISA Indonesia, yang menunjukkan masih rendahnya kualitas pendidikan, menjadi perhatian serius yang perlu segera diatasi. Ia menekankan perlunya investasi besar-besaran dalam pendidikan dan pelatihan vokasi untuk menghasilkan SDM yang terampil dan siap menghadapi tantangan global.
Keterkaitan antara ketahanan pangan dan ketahanan energi dengan kualitas SDM juga dielaborasi Kang Ace. Ia mencontohkan program makan bergizi gratis yang dicanangkan oleh Presiden Prabowo sebagai salah satu investasi jangka panjang untuk mewujudkan Indonesia Emas 2045. Program ini, menurutnya, tidak hanya bertujuan untuk meningkatkan kesehatan fisik anak-anak Indonesia, tetapi juga untuk meningkatkan kualitas sumber daya manusia di masa depan. Anak-anak yang sehat dan bergizi akan memiliki potensi yang lebih besar untuk tumbuh dan berkembang menjadi individu yang produktif dan berkualitas. Hal ini menunjukkan bahwa pembangunan ketahanan nasional haruslah terintegrasi dan komprehensif, mencakup berbagai aspek kehidupan berbangsa dan bernegara.
Kang Ace juga menyoroti pentingnya Asta Cita nomor satu, yaitu penguatan Pancasila sebagai ideologi negara. Ia menekankan perlunya memperkokoh Pancasila sebagai “kalimatun sawa,” atau perekat persatuan dan kesatuan bangsa. Dalam konteks ini, peran ulama sangatlah krusial. Ulama, sebagai tokoh agama dan masyarakat yang dihormati, memiliki pengaruh yang signifikan dalam membentuk nilai-nilai moral dan sosial masyarakat. Mereka dapat berperan sebagai agen perubahan, menyebarkan nilai-nilai Pancasila dan moderasi beragama, serta melawan paham-paham radikalisme dan intoleransi.
Lebih jauh, Kang Ace menekankan pentingnya sinergi antara pemerintah, ulama, dan masyarakat dalam menjaga persatuan dan ketahanan nasional. Ia menegaskan bahwa keberhasilan dalam menghadapi berbagai ancaman yang dihadapi bangsa Indonesia tidak mungkin dicapai hanya oleh pemerintah sendiri. Peran serta ulama dan seluruh lapisan masyarakat sangatlah dibutuhkan untuk membangun kekuatan nasional yang solid dan tangguh. Kerjasama yang harmonis antara ketiga elemen tersebut, menurutnya, merupakan kunci untuk mewujudkan cita-cita Indonesia sebagai negara yang maju, adil, dan makmur.
Sarasehan Ulama ini, menurut Kang Ace, merupakan forum yang tepat untuk membangun konsolidasi dan sinergi tersebut. Ia berharap acara ini dapat menjadi momentum untuk meningkatkan pemahaman dan komitmen bersama dalam menjaga ketahanan nasional. Melalui dialog dan diskusi yang konstruktif, diharapkan tercipta pemahaman yang lebih baik tentang tantangan yang dihadapi dan solusi yang tepat untuk mengatasinya. Peran ulama dalam hal ini, menurutnya, tidak hanya sebagai penjaga nilai-nilai agama, tetapi juga sebagai pilar penting dalam menjaga keutuhan dan persatuan bangsa.
Kesimpulannya, pidato Kang Ace dalam Sarasehan Ulama tersebut merupakan sebuah penegasan atas peran strategis ulama dalam menjaga ketahanan nasional Indonesia. Ia tidak hanya mengidentifikasi berbagai ancaman yang dihadapi, tetapi juga menawarkan solusi yang komprehensif dan menekankan pentingnya sinergi antara pemerintah, ulama, dan masyarakat. Pernyataan ini sekaligus menjadi pengakuan atas kontribusi nyata ulama dalam membangun bangsa dan negara, serta ajakan untuk terus memperkuat kerjasama dalam menghadapi tantangan masa depan. Peran ulama sebagai penjaga nilai-nilai moral, perekat persatuan, dan agen perubahan menjadi kunci penting dalam mewujudkan cita-cita Indonesia sebagai negara yang kuat, aman, dan sejahtera. Harapannya, Sarasehan Ulama ini menjadi langkah awal yang efektif dalam membangun sinergi tersebut dan memperkokoh ketahanan nasional Indonesia di masa mendatang.