ERAMADANI.COM, JAKARTA – Pekan ini publik, khususnya Pemuda Muhammadiyah tiba-tiba dikejutkan dengan penetapan tersangka terhadap Ustad Bahtiar Nasir (UBN) oleh Polri.
Hal ini tentu mengecewakan publik khususnya ummat Islam karena UBN adalah sosok yang dihormati dan ulama yang disegani.
Penetapan tersangka tersebut berpotensi memunculkan kegaduhan baru terlebih saat ini tahapan Pemilu 2019 belum sepenuhnya selesai.
Tidak bisa dinafikkan bahwa Ustadz Bachtiar Nasir adalah salah satu tokoh penggerak aksi 212 yang belakangan mendukung salahsatu Paslon Presiden.
Sehingga siapapun yang melihat perkara ini akan menduga kuat bahwa perkara ini lebih kental urusan politiknya daripada penegakan hukumnya itu sendiri.
Polri harus melihat bahwa hukum tidak selamanya harus dilihat dari perspektif kepastian hukum tetapi juga perspektif keadilan hukum yang dirasakan oleh masyarakat.
Ustadz Bachtiar Nasir telah memberikan klarifikasi bahwa Rekening YKUS hanyalah dipinjam untuk pendanaan aksi Ummat dan telah disalurkan kepada yang seharusnya.
Maka sama sekali tidak terdapat niat dari yang bersangkutan untuk melakukan penipuan, penggelapan , dan pencucian uang sabagaimana yang disangkakan.
Oleh karena itu Pimpinan Pusat Pemuda Muhammadiyah menyatakan sikap sebagai berikut:
- Meminta kepada POLRI untuk lebih memperhatikan perspektif rasa keadilan masyarakat dibanding pertimbangan lainnya dalam proses pemeriksaan terhadap UBN.
- Menghimbau kepada seluruh lapisan masyarakat untuk tetap menjaga ketertiban dan mengutamakan komunikasi dalam menghadapi perkara yang sedang dihadapi oleh UBN.
- Menyatakan siap mendukung dan mengawal UBN dalam menghadapi perkara ini serta siap mengfasilitasi pengacara-pengacara terbaik dari kader Pemuda Muhammadiyah untuk mengawal kasus UBN.
Di Rasakan Sampai Bali
Suhu panas pasca penetapan Ustadz Bachtiar Nasir sebagai tersangka pun terasa sampai di Bali.
Pasca Musyawarah Wilayah Pemuda Muhammadiyah Bali selesai diselenggarakan beberapa bulan yang lalu, Pemuda Muhammadiyah Daerah Kota Denpasar segera melaksanakan Musyawarah Daerah (Musda).
Menurut Fauzan Al Jundi, Ketua Pemuda Muhammadiyah Cabang Denpasar Selatan yang juga menjadi salah satu calon kuat Ketua Pemuda Muhammadiyah Daerah Kota Denpasar menyatakan isu UBN begitu penting.
“Saya kira ini akan menjadi bahasan penting saat Musda nanti, bagaimanapun UBN merupakan ulama besar yang kami hormati khususnya di Muhammadiyah. sebagai junior ideologisnya kami harus mengawal terus kasus ini”. ujarnya ketika ditemui tim Eramadani.com. (RAB)