ERAMADANI.COM, DENPASAR – Untuk mencegah penyebaran virus corona, Pengelola objek wisata Pantai Pandawa, di Kabupaten Badung, Bali, memutuskan tutup sementara operasionalnya per Sabtu (21/03/2020).
Rencananya penutupan tersebut berlangsung selama 10 hari sejak 21 Maret hingga 31 Maret 2020 mendatang, untuk diketahui masyarakat.
Selain Pantai Pandawa, pihaknya juga menutup total seluruh destinasi wisata lain di Desa Kutuh, seperti kawasan Gunung Payung dan atraksi wisata paralayang.
Destinasi Wisata Tutup Hingga Akhir Bulan
Dilansir dari CNNIndonesia.com, pemerintah daerah terkait perkembangan penyebaran COVID-19 sebelum memutuskan untuk melanjutkan penutupan atau dapat kembali membuka kawasan pariwisata itu.
“Penutupan kawasan wisata ini harus dilakukan demi mementingkan kepentingan yang lebih besar daripada kepentingan kelompok. Mudah-mudahan virus corona ini tidak terlalu lama mewabah,” katanya.
Pantai Pandawa
Ia mengatakan, kunjungan di kawasan Pantai Pandawa rata-rata pada hari biasa mencapai 3.000 wisatawan per hari. Sedangkan pada musim liburan, dapat menyentuh 5.000 wisatawan.
“Namun, beberapa hari terakhir ini sejak virus corona semakin mewabah dan sebelum kawasan wisata Pantai Pandawa kami tutup, angka kunjungan wisatawan menurun drastis hanya 500 hingga 1.000 orang yang berkunjung,” ungkap Nyoman.
Sebagai langkah lain untuk pencegahan penyebaran virus corona, pihaknya bersama masyarakat juga akan melakukan penyemprotan disinfektan sesuai dengan petunjuk-petunjuk yang disampaikan dari Dinas Kesehatan.
Penyemprotan tersebut tidak hanya akan dilakukan di objek wisata, namun juga di seluruh wilayah desa adat termasuk rumah warga.
Bali Zoo ikut tutup
Manajemen Kebun Binatang Bali Zoo di Kabupaten Gianyar, Bali, juga memutuskan untuk menutup sementara objek wisatanya demi mencegah penyebaran COVID-19.
Penutupan sementara Bali Zoo dilakukan sejak Kamis (19/03/2020) hingga Selasa (31/3) mendatang, untuk mencegah penularan virus corona.
Kebijakan penutupan Bali Zoo dari kegiatan publik dan kunjungan wisata itu merupakan keputusan yang diambil oleh manajemen Bali Zoo dalam merespon keputusan pemerintah pusat dan daerah.
Seperti Surat Keputusan Presiden Republik Indonesia Nomor 7 tentang Gugus Tugas Percepatan Penanganan Corona Virus Disease 2019 (COVID-19).
Selain itu, penutupan tersebut juga sesuai dengan Surat Edaran Gubernur Bali No 7194 Tahun 2020 tentang Pencegahan Penyebaran Corona Virus Disease 2019 (COVID-19).
“Penutupan sementara ini merupakan bentuk tanggung jawab dan komitmen Bali Zoo dalam menjaga kesehatan dan keselamatan pengunjung, karyawan dan juga satwa.
Menjadi prioritas utama kami dalam situasi pandemi virus corona ini,” ujar Public Relations Bali Zoo, Emma Chandra, seperti yang dikutip dari Antara pada Senin (23/3).
Sejak awal Maret lalu, pengelola Bali Zoo juga telah melakukan tindakan preventif dengan melakukan penyemprotan desinfektan rutin.
Sebelum jam operasional secara menyeluruh di kandang-kandang satwa hingga tempat yang biasanya dipenuhi oleh pengunjung.
“Kami sebelumnya juga telah melakukan pemeriksaan suhu tubuh menggunakan thermo gun kepada seluruh pengunjung dan karyawan.
Sebelum memasuki area Bali Zoo sebagai upaya pencegahan penyebaran virus Corona, selain itu kami juga menambahkan penempatan hand sanitizer untuk pengunjung dan karyawan,” ujarnya.
Ia memastikan, selama Bali Zoo tutup sementara, seluruh satwa mendapatkan perawatan yang terbaik dalam pengawasan Tim Konservasi Bali Zoo.
Selain itu, langkah-langkah pencegahan seperti penyemprotan desinfektan ke seluruh area dan pengecekan suhu tubuh bagi karyawan yang masuk akan tetap dilakukan.
“Untuk para pecinta Bali Zoo, mereka tetap dapat berinteraksi secara daring untuk melalui akun resmi Instagram Bali Zoo untuk mendapatkan beragam informasi terbaru tentang satwa,” kata Emma.
GWK batalkan Festival Ogoh-Ogoh
Pengelola Taman Budaya Garuda Wisnu Kencana (GWK) yang terletak di Ungasan, Kabupaten Badung, Bali, ikut memutuskan untuk menutup operasional sementara.
Hal ini disampaikan Marcomm Manager GWK Cultural Park, Oktaviano Pratomo, seperti yang dikutip dari Antara pada Senin (23/03/2020).
“Awalnya, kami berencana melakukan penutupan secara bertahap seperti penghentian pementasan seni budaya terlebih dahulu,” tuturnya.
“Namun, tadi keputusan dari manajemen untuk ditutup total sesuai instruksi yang kami terima dari pemerintah,” ujarnya.
Sepanjang penutupan kawasan selama 10 hari, pengelola kawasan juga akan merumahkan seluruh karyawannya kecuali petugas keamanan.
Serta engineering yang masih tetap bersiaga di GWK, pihaknya juga terpaksa membatalkan sejumlah agenda kegiatan seperti Festival Ogoh-Ogoh.
Festival yang direncanakan akan menjadi daya tarik bagi pengunjung GWK menjelang perayaan Hari Raya Nyepi itu akhirnya dijadikan lomba tertutup.
Dengan peserta datang mengumpulkan Ogoh-Ogoh mini dan penilaian dilakukan tertutup, untuk mencegah penularan virus corona.
“Kami juga membatalkan pertunjukan Ogoh-Ogoh kolosal dengan sekitar 1.000 orang penampil yang sebenarnya telah kami siapkan. Semoga tanggal 31 Maret kondisi sudah membaik dan kami bisa langsung buka tanggal 1 April mendatang,” katanya.