ERAMADANI.COM – Keberadaan nelayan di Denpasar semakin terjepit oleh berbagai faktor. Selain dampak pembangunan pariwisata di sepanjang pantai, para nelayan juga menghadapi berbagai masalah yang mempengaruhi eksistensi mereka.
Salah satu masalah yang dihadapi nelayan adalah kesulitan dalam mendapatkan tangkapan ikan. Beberapa nelayan melaporkan bahwa hasil tangkapan mereka semakin sulit didapatkan.
Sebagai contoh, seorang nelayan di Sanur, Wayan Sujana, mengatakan bahwa rekan-rekannya yang pergi melaut sejak pagi hingga malam hanya berhasil mendapatkan satu ikan cakalan.
Selain itu, mendapatkan ikan tuna juga menjadi tantangan, karena perusahaan-perusahaan besar telah menjaring tuna dengan jaring rumpon, sehingga populasi tuna semakin berkurang.
Melansir dari balipost.com, Salah satu aspek yang dapat dibantu oleh pemerintah adalah pembelian bahan bakar minyak (BBM). Nelayan saat ini kesulitan mendapatkan BBM karena tidak diizinkan lagi menggunakan jerigen plastik. Ketentuan ini telah membuat kehidupan para nelayan semakin sulit.
Wali Kota Denpasar, IGN Jaya Negara, merespons masalah ini dengan berupaya memberikan kemudahan kepada nelayan.
Pemerintah setempat telah mempersiapkan program BPJS Ketenagakerjaan untuk nelayan dan juga akan berusaha untuk memperpanjang waktu verifikasi surat keterangan yang dibutuhkan oleh nelayan.
Semua upaya ini diharapkan dapat membantu meringankan beban para nelayan yang semakin terjepit.