ERAMADANI.COM – Majelis Pimpinan Wilayah (MPW) Pemuda ICMI bersama Forum Pemerhati Sejarah Islam (FPSI) Bali menyelenggarakan Talkshow Sejarah Islam Bali dengan tema ‘Urgensi Kesadaran Sejarah & Rekontenisasi Untuk Ummat’ di Aula ITB Stikom Bali, Rabu (4/10).
Membedah materi Sejarah, FPSI dan ICMI mengundang Sejarawan Swasta Nasional, Nicko Pandawa, S.Hum dari Universitas UIN Syarif Hidayatullah.
Tak tanggung, Guru Besar Sejarah Universitas Udayana Prof. I Putu Gede Suwita, dan Dosen Arkeologi Universitas Udayana Dr. Rochtri Agung Bawono pun digaet untuk menjadi pembedah lokal dalam materi tentang sejarah Bali tersebut.
Nicko Pandawa sendiri dikenak lewat karya film yang ia sutradarai berjudul “Jejak Khilafah di Nusantara” yang bisa diakses di kanal Youtube
Mengupas tuntas tentang sejarah masuknya Islam di Pulau Dewata. Dimana kemajemukan Bali sebagai wilayah administratif yang harmonis di Indonesia tak terlepas dari berbagai kelompok, khususnya Nyame Selam atau orang Bali asli yang sudah turun temurun beragama Islam.
Ketua Panitia, Ricky Brahmana menyebutkan beberapa Daerah di Bali seperti Buleleng dan Klungkung menjadi bukti sejarah awal masuknya Islam di Bali. Beberapa literatur sejarah juga telah membuktikan adanya dinamika politik yang terjadi dulu kala dengan peran Islam di Pulau Bali begitu strategis.
Historia Vitae Magistra (Sejarah adalah guru kehidupan) yang memberikan gambaran bahwa kemajemukan di Bali telah terpupuk cukup lama. Menanamkan nilai-nilai kemanusiaan dan persaudaraan yang bergitu harmonis sampai saat ini.
Semoga momentum ini bisa menjadi penyegar pikiran kita kembali tentang bingkai kebhinekaan di Pulau Bali.
Senator DPD RI H. Bambang Santoso, MA, Ketua Pemuda ICMI Bali, M. Zainal Abidin, S.H, CCL, CLI, Ketua ICMI Bali, Ir. Hj. Farida Hanum Ritonga, M.Si, Ketua FPSI Bali, H. Imam Asrorie, M.Par juga hadir memberi apresiasi dalam acara tersebut.