ERAMADANI.COM, TANGERANG – Warga Perumahan Elok, Tangerang dihebohkan dengan aksi vandalisme yang terjadi di Musala Darussalam, Perumahan Elok, Pasar Kemis, Tangerang, Selasa (29/9/20). Pelaku aksi vandalisme itu diketahui masih berstatus mahasiswa. Pelaku menyerukan nada provokasi dalam coretannya.
Polisi menangkap pelaku yang bernama Satrio (18) tidak lama usai kejadian. Satrio merupakan mahasiswa di salah satu universitas swasta di Jakarta.
“Pelaku berinisial S dan dia seorang mahasiswa di salah satu universitas swasta di Jakarta. Saat ini dilakukan pemeriksaan,” terang Kapolres Kota Tangerang, Kombes Pol Ade Ary, dilansir dari Kumparan.com.
Kejadian vandalisme itu terjadi pada Selasa, 29 September 2020 siang menjelang sore.
Saat itu, tidak ada yang mengetahui bahwa Satrio mencorat-coret dinding musala.
Lantas aksi vandalisme itu baru diketahui saat seorang warga datang ke musala sekitar pukul 15:30 WIB untuk azan Asar.
Musala dan Al-Qur’an Dicoret, Sajadah Digunting
Dinding musala dicoret-coret menggunakan cat semprot berwarna hitam, dengan tulisan "Saya Kafir", "Saya Anti Islam", "Saya Anti Khilafah", dan "Islam Tidak Diridhoi". Beberapa sajadah pun dirusak dengan cara digunting. Selain itu, terdapat Al-Qur'an yang dicoret.
Satrio ditangkap di rumahnya sekitar pukul 19:30 WIB. Rumah Satrio hanya berjarak 50 meter dari Musala Darussalam.
Ade menyampaikan bahwa pelaku mengaku mencorat-coret musala sendirian. Akan tetapi, polisi masih terus melakukan penyelidikan.
“Sejauh ini seorang diri, nanti kita lakukan penyelidikan lebih lanjut,” ucapnya.
Aksi vandalisme ini sontak mengundang banyak pertanyaan dari masyarakat terkait status kejiwaan pelaku.
Pasalnya, belum lama ini terjadi penusukan terhadap ulama di Bandar Lampung, yakni yang terjadi pada Syekh Ali Jaber.
Kejiwaan Pelaku Normal, Tidak Gila
Ade menyatakan pelaku berstatus normal, yang dibuktikan dengan cara berkomunikasi pelaku pada petugas.
“Normal, ngobrol, bisa jawab pertanyaan petugas, diskusi mengobrol,” ucap Ade.
Satrio mengaku aksi vandalismenya itu terinspirasi dari YouTube. Ia pun merasa tindakannya itu tidak salah.
Meski Satrio mengatakan bahwa aksinya tidak salah, ia tetap akan dibui. Ade menyatakan Satrio kini sudah ditahan di Polresta Tangerang.
Adapun coretan di Musala Darussalam langsung dibersihkan warga bersama polisi, sehingga musala tersebut sudah dapat digunakan untuk salat Magrib berjemaah.
“Setelah dilakukan olah TKP, kemudian dilakukan pembersihan musala, sehingga salat Maghrib sudah bisa digunakan lagi,” papar Ade.
Sementara itu, Kabid Humas Polda Banten, Kombes Edy Sumardi, mengimbau masyarakat untuk tetap tenang dan tidak terprovokasi.
Ia meminta warga mempercayakan penanganan kasus kepada polisi.
“Waspada dan peka terhadap situasi di wilayahnya serta selalu berkoordinasi dengan kepolisian setempat atau pun Bhabinkamtibmas, yang melekat di desa/kelurahan bila ada gangguan kamtibmas,” katanya.
“Percayakan kepada polisi untuk menangani kasus ini,” tambah Edy. (ITM)