Jakarta, Republika.co.id — Majelis Ulama Indonesia (MUI) memberikan tanggapan atas serangan Israel ke Lebanon yang terjadi baru-baru ini. Ketua MUI Bidang Hubungan Luar Negeri, Sudarnoto Abdul Hakim, menegaskan bahwa serangan ini telah diprediksi sejak awal. Menurutnya, indikasi meluasnya serangan Israel sudah terlihat sejak serangan pertama pada 7 Oktober 2023.
"Israel memang sudah sejak awal akan memperluas penyerangannya," tegas Sudarnoto dalam keterangan persnya di Jakarta, Kamis (26/9/2024). "Pasca serangan 7 Oktober 2023, sudah terlihat ada indikasi tersebut. Polanya pun sama, yakni memunculkan isu Hamas."
Sudarnoto menjelaskan bahwa serangan Israel terhadap Hamas dinilai gagal dan menyebabkan banyaknya korban jiwa. Atas kegagalan tersebut, Israel kemudian memperluas serangannya kepada kekuatan yang mendukung Palestina, termasuk Lebanon.
"Serangan terhadap Hamas gagal, dan Israel mengalami kerugian besar," lanjut Sudarnoto. "Sebagai konsekuensinya, mereka kemudian menyerang Lebanon dengan dalih melindungi diri dari serangan Hamas."
MUI menilai bahwa serangan Israel ke Lebanon merupakan bentuk agresi yang tidak terprovokasi dan melanggar hukum internasional. Serangan ini juga dinilai sebagai upaya Israel untuk mengalihkan perhatian dunia dari kegagalan mereka dalam menghadapi Hamas.
"Serangan ini tidak memiliki justifikasi hukum dan merupakan pelanggaran terhadap kedaulatan Lebanon," tegas Sudarnoto. "Tujuan utama serangan ini adalah untuk mengalihkan perhatian dunia dari kegagalan Israel dalam menghadapi Hamas."
MUI mendesak masyarakat internasional untuk mengecam keras serangan Israel ke Lebanon dan mendesak PBB untuk mengambil tindakan tegas untuk menghentikan agresi Israel.
"Kami mendesak masyarakat internasional untuk mengecam keras serangan Israel ke Lebanon," ujar Sudarnoto. "PBB harus mengambil tindakan tegas untuk menghentikan agresi Israel dan melindungi warga sipil di Lebanon."
MUI juga menyerukan kepada seluruh umat Islam untuk meningkatkan solidaritas dengan rakyat Palestina dan Lebanon.
"Solidaritas umat Islam sangat penting dalam menghadapi agresi Israel," imbau Sudarnoto. "Kita harus bersatu untuk mendukung Palestina dan Lebanon dalam menghadapi serangan brutal Israel."
Serangan Israel ke Lebanon: Latar Belakang dan Dampak
Serangan Israel ke Lebanon merupakan bagian dari konflik yang berkepanjangan antara Israel dan Palestina. Konflik ini telah berlangsung selama puluhan tahun dan telah menelan banyak korban jiwa.
Serangan terbaru ini dipicu oleh serangan roket Hamas ke Israel pada 7 Oktober 2023. Serangan Hamas ini menyebabkan banyaknya korban jiwa di Israel dan memicu reaksi keras dari pemerintah Israel.
Israel kemudian melancarkan serangan udara dan darat ke Gaza, yang merupakan wilayah yang dikuasai Hamas. Serangan ini menyebabkan kerusakan infrastruktur dan korban jiwa di Gaza.
Sebagai tanggapan atas serangan Israel ke Gaza, Hizbullah, sebuah kelompok militan yang berbasis di Lebanon, meluncurkan serangan roket ke wilayah utara Israel. Serangan ini memicu serangan balasan dari Israel ke Lebanon.
Serangan Israel ke Lebanon telah menyebabkan kerusakan infrastruktur dan korban jiwa di Lebanon. Serangan ini juga telah menyebabkan meningkatnya ketegangan di wilayah tersebut.
Dampak Serangan terhadap Penduduk Sipil
Serangan Israel ke Lebanon telah berdampak besar terhadap penduduk sipil. Banyak warga sipil telah terluka atau tewas dalam serangan tersebut.
Rumah-rumah dan infrastruktur penting di Lebanon telah rusak akibat serangan Israel. Serangan ini juga telah menyebabkan krisis kemanusiaan di Lebanon.