ERAMADANI.COM – Trimah (69), Ibu asal Magelang, Jawa Tengah yang dititipkan di Panti Jompo Griya Lansia Husnul Khatimah oleh ketiga anak kandungnya. Mendadak viral di media sosial beberapa waktu lalu dan jadi perhatian masyarakat. Dalam wawancara dengan tvOne Minggu, (31/10/21) ia membeberkan alasan sesungguhnya. Keterbatasan ekonomi, membuat anak-anak Trimah tidak sanggup membiayai orang tua mereka. “Karena dia masih numpang sama mertua, anak 4, dan kondisi covid ini tidak bekerja” kata Trimah.
Semua anak Trimah baik laki-laki maupun perempuan sekarang ini bekerja sebagai tukang ojek. Walau sudah dititipkan, Trimah sudah ikhlas menerima karena keadaan yang tidak dapat ditolak. “Mudah-mudahan kebuka pintu hatinya, masih sayang sama kita, masih nengokin kita sewaktu-waktu” sambungnya lagi.
Trimah menuturkan, kini ia sudah 5 hari berada di panti sejak pertama kali dititipkan. Kemudian ia menambahkan bahwa belum ada aktivitas apapun selain olah raga dan mengaji. Kondisi Ibu Trimah yang berada di atas kursi roda juga tidak memungkinkan untuk beraktivitas terlalu banyak.
Melansir dari Kompas.com (2/11/21) ada tiga fakta terungkap dari kasus penitipan Trimah di panti jompo. Pertama, tidak tahu dititipkan di panti jompo, yang artinya tanpa persetujuan Ibu Trimah sendiri. Kedua, anak-anaknya sibuk bekerja tidak ada waktu untuk mengurus beliau juga karena masing- masing sudah memiliki keluarga. Sempat kecewa berat namun akhirnya menerima. Terakhir, viral karena diunggah langsung oleh pengelola panti memalui akun Facebook mereka pada tanggal 27 Oktober 2021 dan banyak dibagikan oleh warga net.
Menilik dari kasus ini, tahukah kamu tentang Generasi Sandwhich atau disebut juga generasi roti lapis. Dikutip dari Wikipedia, generasi roti lapis, generasi roti apit, generasi roti jepit, generasi terimpit, generasi terapit, atau generasi terjepit merupakan sekelompok orang dewasa paruh baya yang merawat orang tua mereka yang lanjut usia dan anak-anak mereka sendiri. Fenomena inilah yang membuat anak-anak kandung tidak ingin terbebani oleh oreng tua walaupun telah merawat dan mendidik mereka hingga sukses. Kasus ini, merupakan contoh anak muda yang tidak ingin menjadi generasi roti lapis, namun tidak siap dari segi materi dan mental.
Di jaman yang serba maju ini anak muda berkreasi tanpa batas hingga menghasilkan materi yang cukup untuk investasi. Dari kasus di atas kita tahu, jika tidak ingin menjadi generasi roti lapis maka harus investasi sebisa mungkin sejak dini. Agar terbebas finansial di masa senja.
Editor : WK
Source : Line Today, Kompas.com, Wikipedia.