ERAMADANI.COM, JAKARTA – Pemerintah melalui Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo) berupaya meminimalisir ketimpangan digital dan disparitas gender pada sektor teknologi informasi dan komunikasi terhadap perempuan, dengan program Digital Talent Scholarship.
Mira Tayyiba selaku Sekretaris Jenderal Kominfo menyatakan, program Digital Talent Scholarship memiliki tujuan untuk memajukan dan mengembangkan keterampilan talenta muda, termasuk perempuan Indonesia.
Sementara itu, Mira turut senang terkait pemanfaatan TIK di Indonesia selama pandemi COVID-19.
Perempuan menjalankan sendiri bisnis online yang bergabung dalam platform e-commerce.
Ia pun menegaskan, Kominfo terus berupaya untuk menutup 5% kesenjangan gender digital yang masih terjadi itu.
Dengan membekali kapasitas perempuan Indonesia melalui keterampilan TIK.
Beasiswa Ilmu TIK untuk Perempuan dari Kominfo
Adapun beasiswa pelatihan digital itu juga menargetkan ibu rumah tangga, pemilik usaha, dan UMKM, khusus untuk mikro dan kecil agar memanfaatkan pasar online untuk membantu pemasaran produknya.
“Saat ini terdapat sekitar 80 hingga 90% alumni pada program DTS yang menggunakan keterampilan baru dalam pekerjaannya,” tuturnya, mengutip kumparan.com.
Tidak hanya pada pergerakan pasar online, Mira mengatakan dalam perumusan kebijakan sektor komunikasi dan informatika, peran perempuan juga cukup signifikan.
“Di Kementerian Komunikasi dan Informatika saja saat ini terdapat delapan pemimpin perempuan setingkat direktur. Jadi, kami menempati sekitar 19% dari total SGDG dalam level direktur,” paparnya.
Mira pun mengungkap kesepakatan pandangan dengan Direktur Pengembangan Telekomunikasi ITU, Doreen Bogdan-Martin, terkait jumlah perempuan yang berpartisipasi dalam WTDC.
Dengan mempertimbangkan keterlibatan wanita yang memiliki keahlian dan pengalaman dalam masalah digital.
Kominfo harus memberikan upaya terbaik untuk mempromosikan wanita dengan tujuan kepemimpinan dalam proses persiapan WTDC 2021.
“Saya dengan senang hati membagikan pandangan saya kepada Anda semua. Saya berharap upaya bersama kita dapat berkontribusi pada peningkatan partisipasi perempuan dalam ekonomi digital,” katanya.
Pada tahun ini, ITU meluncurkan Program Women in Cybersecurity Mentorship pada hari Perempuan Internasional, sebagai upaya memperhatikan kekuatan pendampingan untuk membawa perubahan positif.
Program itu bertujuan agar perempuan terjun dan berkembang pada bidang keamanan siber yang berkembang pesat.
Selain itu, juga untuk memberi perempuan pengetahuan, keberanian, dan mengambil peluang yang menantang dan menarik. (ITM)