ERAMADANI.COM, DENPASAR – Ahad pagi (30/9/2019) kemarin, Berlokasi di Aula Serbaguna Ben The Warung Jalan Mahendradata, Denpasar diadakan Muslim Youth Gathering: Sharing Session Hijrah Experiences Gejolak Rasa yang diadakan Komunitas Muslim Broadcast Dakwah Islam (BDI).
Acara ini menyasar generasi millenial dari usia 18 s.d 30 tahun yang memiliki komitmen untuk berhijrah dijalan Allah Subhana Wa Ta’ala.
Hadir sebagai pembicara Ustadz Johan Saputra (Pemateri dan Pengasuh Yufid TV/Grup Telegram Kristallman). Dimoderatori oleh Fery Anwar (Ex Celebrity dan Concent Creator Safdah TV).
Acara dikemas dengan pendekatan anak muda masa kini sehingga mudah diterima. Jamaah laki-laki dan perempuan pun dipisah untuk menjaga pandangan mata dan hati.
Menyegerakan hijrah merupakan sebuah kewajiban. Alam semesta pun memiliki watak untuk berhijrah. Awan dilangit yang memawa hujan akan berpindah-pindah tempat untuk berhijrah.
Seandainya awan yang membawa hujan tidak berpindah maka akan timbul sebuah bencana yaitu banjir. Ulat tidak akan bermakna apabila tidak bermetamorfosa menjadi kupu-kupu yang cantik.
Pentingnya Hijrah
Dengan hijrah kita dapat mengikuti jalan yang benar. Dalam sejarah orang-orang mulia dan dikenal kebaikannya karena berhijrah demi kebahagiaan sejati.
Dijaman sebelum Rasullullah Sholallahu Alaihi Wassalam hadir, ada kisah menarik tentang pembunuh 100 jiwa seperti yang dikisahkan Ustadz Johan Saputra.
“Dikisahkan ada pembunuh sebut saja Fulan di zaman Ahlul Kitab yang telah membunuh 99 orang. Hatinya merasa gersang dan kosong karena tidak ada cahaya kebaikan dihatinya. Sampai suatu ketika ia bertemu seorang Rahih Nasrani.”
“Ia bertanya apakah dirinya diampuni Tuhan setelah membunuh 99 nyawa.Si Rahib berkata ,Tentu tidak. Akhirnya Sang Rahib ditebas dan genaplah 100 nyawa dibunuh oleh Si Fulan. Hingga ia bertemu seorang Alim dan menanyakan hal yang sama.”
“Kata seorang Alim kamu diampuni dengan syarat kamu bertobat dan tinggalkan negeri yang penuh maksiat ini. Akhirnya si Fulan hijrah ke negeri yang penduduknya ahli ibadah. Sebelum tiba si Fulan wafat. Datanglah dua orang malaikat untuk mencabut nyawa Fulan.”
“Malaikat yang satu ingin membawa ke Surga dan yang satu ingin membawa ke Neraka. Akibat berseteru dua orang malaikat ini turunlah malaikat ketiga yang diutus Allah Subhana Wa Ta’ala. Malaikat ketiga mengatakan ukurlah jarah lelaki ini dari tempat ia berhijrah. Sampai akhirnya ternyata pemuda inu jaraknya dekat dengan negeri tempat ahli ibadah. Ia pun dimasukkan ke dalam surga” tuturnya.
Beberapa Kategori Dalam Berhijrah
Seseorang yang berhijrah harus dibawah cahaya ilmu. Ada dua kategori hijrah yang harus dipahami.
“Hijrah meninggalkan yang diharamkan oleh Allah Subhana Wa Ta’ala. Hijrah yang kedua adalah beranjak dari level keimanan yang sudah baik menuju level keimanan yang lebih baik lagi” ulasnya.
Hijrah disebutkan memiliki dua sayap. Hijrahnya seseorang harus secara lahir maupun batin.
“Kebanyakan orang-orang berhijrah seperti akhwat berhijrah menggunakan hijab agar diterima oleh komunitasnya. padahal batinnya belum berhijrah”, ungkapnya.
Hijrah harus totalitas dimana meninggalkan yang haram seperti tidak merokok , meninggalkan pergaulan yang berujung maksiat dan masih banyak lagi.
Hijrah memiliki skala prioritas maksudnya adalah seseorang yang berhijrah bukan saja membuat seseorang yang tidak pernah shalat menjadi rajin shalat. Namun lebih dari itu yaitu menjadikan orang tersebut menghamba kepada Allah swt.
“Gagalnya orang berhijrah salah satunya adalah sering diajak ritual menggunakan atribut hijrah namun tidak ditanamkan tauhid pada dirinya” pungkasnya
Acara muslim Youth Gathering juga dimeeiahkan dengan bazzae dan pameran produk halal. Serta yang semakin seru hadirnya Taaruf Corner bagi yang ingin menyempurnakan separuh agama. (HAD)