ERAMADANI.COM, DENPASAR – Dalam era new normal Masker dan face shield merupakan alat yang sangat penting Keduanya dianggap dapat mencegah penularan infeksi virus corona. Namun, mana yang lebih efektif di antara keduanya?
Sejatinya, keduanya memiliki fungdi untuk melindungi wajah dari kemungkinan paparan Covid-19. Cara ini dianggap dapat meminimalisasi risiko penularan dari orang tanpa gejala.
Sejak pandemi Covid-19 mewabah, para ahli dan sederet lembaga kesehatan telah merekomendasikan penggunaan masker untuk mencegah penularan.
Efektivitas Masker
selain Face Shield masker juga disebut paling ampuh mencegah paparan virus. Diikuti dengan masker bedah, penggunaan keduanya hanya direkomendasikan untuk tenaga medis.
Sementara masyarakat umum-yang tidak melakukan kontak langsung dengan orang yang terinfeksi-disebut cukup untuk mengenakan masker kain.
Namun, efektivitas masker kain juga dipertanyakan. Mengutip dari CNNIndonesia.com, sebuah makalah yang diterbitkan oleh National Academy of Sciences, Engineering, and Medicine pada awal April menemukan bahwa masker kain dapat menangkap tetesan pernapasan yang besar.
Namun, tak ada bukti yang menunjukkan bahwa masker kain dapat membantu mencegah paparan virus SARS-CoV-2.
Studi lain yang dilakukan sebelum pandemi juga meneliti efektivitas masker kain dalam melawan flu. Hasilnya menyimpulkan bahwa masker kain hanya bisa digunakan sebagai upaya terakhir untuk mencegah penularan.
Sementara masker bedah sudah teruji efektivitasnya. Permukaan masker bedah yang menutup hidung dan mulut memiliki kemampuan untuk menyerap cairan atau droplet yang keluar. Sedangkan bagian masker yang mengarah ke luar memiliki sifat anti-air sehingga cairan dari luar tak bisa masuk ke dalam.
Sebuah penelitian yang diterbitkan dalam jurnal Nature Medicine menemukan bahwa masker berbahan kain katun hanya dapat meningkatkan perlindungan 10-30 persen. Sementara masker bedah dapat memberikan perlindungan hingga 60-80 persen.
Meski tidak memiliki efektivitas yang sama dengan masker bedah, namun masyarakat tetap direkomendasikan untuk mengenakan masker kain. Masker kain dapat berfungsi dengan baik asal digunakan dengan cara yang tepat.
Face Shield
Sementara, Face shield merupakan lapisan plastik bening berupa tameng yang dipasang pada wajah. Alat ini, akan menutupi seluruh wajah hingga bagian dagu, namun dengan menyisakan beberapa celah yang tetap terbuka.
Banyak ilmuwan menganggap bahwa face shield akan menjadi perkakas penting sebagai alat pelindung diri masyarakat di masa pandemi.
Sebuah artikel dalam JAMA Network menyebut bahwa pelindung wajah dapat membantu mengurangi risiko Covid-19 jika dikombinasikan dengan menjaga jarak fisik, rutin mencuci tangan, dan meningkatkan tes massal di tengah masyarakat.
Sedangkan Sebuah penelitian yang menggunakan simulator batuk menemukan bahwa 4 persen partikel yang dihasilkan oleh batuk dapat masuk melalui bagian bawah pelindung wajah yang terbuka.
Hingga saat ini, belum ada data ilmiah yang dapat mendukung penggunaan face shield untuk masyarakat umum.
Namun, ahli penyakit menular dari John Hopkins Center, Amesh A Adalja berpendapat bahwa ada beberapa kelebihan dari face shield yang membuat penggunanya lebih merasa nyaman. Misalnya saja, pengguna dapat bernapas dengan lebih lega saat menggunakan face shield dibandingkan masker.
Adalja juga berpendapat bahwa face shield memiliki potensi untuk lebih efektif daripada masker. “Orang-orang akan sulit untuk menyentuh wajah mereka saat mengenakan face shield,” tuturnya mengutip Well and Good.
Hingga saat ini, belum ada penelitian yang mempelajari dan membandingkan efektivitas masker serta face shield dalam mencegah penularan Covid-19.
Keduanya diketahui memiliki kelebihan dan kekurangan masing-masing. Menjaga jarak fisik dan rajin mencuci tangan tetap menjadi cara paling ampuh untuk mencegah penularan. (MYR)