ERAMADANI.COM – Industri pariwisata di Bali saat ini tengah bangkit dari dampak pandemi Covid-19. Kalangan pelaku pariwisata di Bali optimistis bahwa Pemilu 2024, baik pileg maupun pilpres, tidak akan mengganggu momentum positif ini.
Mereka percaya bahwa pihak-pihak terutama politisi sudah menyadari sensitivitas sektor pariwisata terhadap berbagai isu, terutama isu keamanan. Selain itu, pariwisata juga menjadi penggerak utama ekonomi Bali.
“Semua sudah tahu soal pentingnya sektor pariwisata dan juga masalah-masalah yang bisa memengaruhinya, seperti masalah keamanan, kesehatan, dan bencana alam,” kata Ketua Bali Villa Association (BVA), Putu Gede Hendrawan atau Jro Hendrawan.
Melansir dari nusabali.com, Meski demikian, Jro Hendrawan tetap yakin bahwa meskipun ada dinamika dan euforia selama proses pemilu, tidak akan ada dampak negatif yang signifikan terhadap pariwisata Bali.
“Kami cukup yakin dengan itu,” kata Ketua BVA yang berasal dari Desa Sedang, Kecamatan Abiansemal, Badung. Meskipun optimistis, Jro Hendrawan juga mengingatkan para politisi, caleg, partai politik, dan pihak terkait lainnya untuk menjaga situasi agar tetap aman dan kondusif.
“Suhu politik mungkin akan naik, tetapi jangan sampai memicu situasi yang tidak kondusif,” pesannya. Sebagai destinasi wisata dunia, Bali selalu berada di bawah sorotan, terutama dalam hal keamanan dan kenyamanan. Sebelumnya, sejumlah acara berskala regional dan internasional telah sukses diadakan di Bali, termasuk perhelatan politik yang berjalan dengan lancar.
I Nyoman Astama, seorang pelaku pariwisata dan pengurus Gabungan Industri Pariwisata Bali (GIPI), menyebut bahwa sampai 10 Agustus 2023, Bali telah menyumbang kontribusi pajak tertinggi senilai Rp132,4 triliun.
“Ini karena sektor pariwisata berkembang dengan baik,” kata Astama, mengutip pernyataan Dirjen Perimbangan Keuangan Negara, Kementerian Keuangan RI.
Oleh karena itu, para pelaku pariwisata dan sektor terkait lainnya berkomitmen untuk menjaga sektor pariwisata serta menghadapi berbagai tantangan dan kerentanannya. Mereka meyakini bahwa pengalaman mengatasi tantangan tersebut akan menjadi modal berharga dalam menjaga kemajuan pariwisata Bali.