ERAMADANI.COM, NEW YORK – Dalam Sidang Majelis Umum Perserikatan Bangsa- Bangsa (PBB) ke-75, Presiden RI, Joko Widodo (Jokowi) menyampaikan pidatonya terkait dampak pandemi Covid-19 yang tengah dihadapi oleh dunia, Rabu (23/9/20).
Sidang di Manhattan, New York City, New York, Amerika Serikat itu dilangsungkan secara virtual, yang terhubung ke Istana Kepresidenan, Jakarta.
Dalam kesempatan itu, Jokowi ingin bekerja sama dengan seluruh negara di dunia terkait penyediaan vaksin Covid-19.
Menurutnya, semua negara harus mendapatkan akses setara terhadap vaksin Corona dengan harga terjangkau.
“Kita harus bekerja sama untuk memastikan bahwa semua negara mendapatkan akses setara terhadap vaksin yang aman dan dengan harga terjangkau,” ujarnya.
“Untuk jangka panjang tata kelola ketahanan kesehatan dunia harus lebih diperkuat,” sambungnya.
Menurut Jokowi, dalam jangka panjang ketahanan dunia kesehatan juga harus diperkuat. Jokowi menyebut hal ini akan menjadi penentu masa depan.
“Untuk jangka panjang tata kelola, ketahanan dunia kesehatan harus lebih kuat, ketahanan kesehatan dunia yang berbasis pada ketahanan kesehatan nasional akan menjadi penentu masa depan dunia,” jelasnya.
Selain itu, Jokowi juga mengatakan seluruh negara di dunia perlu menjaga persatuan di tengah pandemi.
Jika perpecahan terjadi, maka dikhawatirkan stabilitas perdamaian akan goyah dan sulit diwujudkan.
Ia pun menegaskan bahwa Covid-19 ini tidak mengenal batas negara, oleh karenanya persatuan semua negara diperlukan mutlak dalam menghadapi wabah.
“Jika perpecahan dan revalitas terus terjadi, maka saya khawatir pijakan bagi stabilitas dan perdamaian yang lestari akan goyah bahkan sirna, dunia yang damai stabil dan sejahtera semakin sulit diwujudkan,” ungkapnya.
Jokowi Serukan Dunia Bersatu Melawan Virus Corona
“Padahal kita seharusnya bersatu padu, selalu menggunakan pendekatan win-win, pola hubungan antarnegara yang saling menguntungkan,” tutur Jokowi.
Dari sektor ekonomi, reaktivasi sektor ini secara bertahap harus mulai dilakukan.
Dengan melakukan koreksi terhadap kelemahan-kelemahan global supply chain yang ada.
Aktivasi ekonomi harus memprioritaskan kesehatan warga dunia.
“Dunia yang sehat, dunia yang produktif harus menjadi prioritas kita. Semua itu dapat tercapai jika semua bekerja sama,” ujar Jokowi.
“Mari kita memperkuat komitmen dan konsisten menjalankan komitmen untuk selalu bekerja sama,” sambungnya. (LWI)