ERAMADANI.COM, AMERIKA SERIKAT – Joe Biden mengakhiri pertarungan dengan sang petahana, Donald Trump setelah memastikan kemenangan terakhir di negara bagian Pennsylvania. Biden akhirnya resmi memenangkan pemilu AS, Sabtu (7/11/20).
Negara bagian Pennsylvania menyumbang pundi-pundi electoral college votes untuk Biden.
Sebagai upaya memastikan kemenangan calon dari Partai Demokrat tersebut dalam pemilihan Presiden ke-59 Amerika Serikat tahun 2020.
Kemenangan Joe Biden terjadi setelah lebih dari tiga hari ketidakpastian.
Ketika para pejabat pemilihan memilah lonjakan suara yang menunda pemprosesan beberapa surat suara.
Biden melewati 270 suara electoral college dengan kemenangan pada Pennsylvania.
Berdasarkan data dari theguardian.com, Sabtu, 7 November 2020, dengan merebut Pennsylvania, pendapatan total Biden ialah 284 suara elektoral (264 tambah 20 suara elektoral milik Pennsylvania).
Oleh karenanya, secara teori tidak perlu lagi melanjutkan penghitungan suara.
Lantaran pasangan capres Kamala Harris ini telah memenuhi (bahkan melebihi) syarat total 270 suara elektoral untuk memenangkan pilpres AS.
Selain dari berita media, kemenangan pasangan capres Kamala Harris ini terungkap dalam cuitan Twitter, yakni pada akun Twitter Decision Desk HQ @DecisionDeskHQ.
Decision Desk HQ merupakan penyedia hasil pemilu yang cepat dan akurat, data mendalam, serta berita dan analisis pemilu non-partisan.
Akun tersebut pun menyatakan Joe Biden telah terpilih sebagai Presiden ke-46 Amerika Serikat.
“Decision Desk HQ projects that @JoeBiden has won Pennsylvania and its 20 electoral college votes for a total of 273.
Joe Biden has been elected the 46th President of the United States of America."
Joe Biden Menang, Donald Trump Ajukan Hasil Pemilu ke MA
Sementara itu, kubu Donald Trump merilis pernyataan menegaskan bahwa mereka masih belum menyerah dan memproyeksikan Joe Biden sebagai pemenang adalah “salah” dan Pilpres AS 2020 “masih jauh dari final”.
“Pemilu belum selesai. Proyeksi palsu Joe Biden sebagai pemenang didasarkan pada hasil di empat negara bagian yang masih jauh dari final,” kata penasihat umum kampanye Trump, Matt Morgan dalam pernyataannya, Jumat 6 November 2020.
Wakil Manajer Tim Kampanye Trump, Justin Clark, mengatakan pihaknya berupaya memperkarakan Pennsylvania ke Mahkamah Agung, untuk kasus penerimaan surat suara tiga hari setelah pemungutan dapat terhitung
Mereka juga mengumumkan untuk meminta perhitungan ulang di Wisconsin yang memberikan kemenangan pada Biden.
Manajer kampanye Donald Trump, Bill Stepien, menyebut ada penyimpangan sejumlah perhitungan suara pada negara bagian itu tanpa memberikan rincian.
Joe Biden merespons tudingan kubu Trump dengan meminta perhitungan suara terus berlanjut pada semua negara bagian.
“Tidak ada seorang pun mencabut demokrasi dari kita, tidak sekarang, tidak kapan pun,” ujarnya. (LWI)