ERAMADANI.COM, DENPASAR – Aksi Cepat Tanggap ( ACT ) Wilayah Bali kembali adakan workshop dengan tema “Muhammad Sebagai Pedagang: Akhirnya Terbongkar Juga Rahasia-Rahasia Kekayaan Kekayaan Nabi dan Sahabat” bersama motivator Ippho Santosa.
Kegiatan tersebut diselenggarakan pada Senin (22/07/19) kemarin di Ball Room Hotel Haris Denpasar Jalan Cokroaminoto dari pukul 18.00 wita hingga selesai.
Ippho Santosa, Motivator Bertaraf Internasional
Hadir sebagai pembicara, motivator bertaraf Internasional Ippho Santosa juga penulis buku fenomenal 7 Keajaiban Rezeki.
Workshop ini dihadiri sekitar 300 peserta dari berbagai latar kalangan mulai mahasiswa, wirausahawan, siswa, hingga akademisi.
Walau mengambil tema tentang Nabi Muhammad yang merupakan figur utama umat Islam, acara ini juga dihadiri peserta lintas agama.
Diantara peserta itu pula ada yang meraih hadiah meski bukan dari kalangan Muslim.
“Panitia tolong dicatat peserta yang non muslim, nanti dikasih hadiah. Padahal materinya ada kata Nabi Muhammad namun ini menjadi suatu yang luar biasa” tutur Ippho yang dilahirkan di Pekanbaru tahun 1977 ini.
Dalam workshop ini, Ippho Santosa melakukam “brainstorming” kepada seluruh peserta untuk menjadi kaya.
Dalam hal ini, Ippho Santosa juga mengutip pernyataan dari Ustadz Adi Hidayat.
“Bahwasannya lebih baik kaya masuk surga, daripada miskin gak jelas”.
Menjadi kaya kunci sukesnya adalah menjadi pengusaha.
Seperti keteladanan Rasulullah SAW yang berdagang. Rasulullah merupakan seorang pedagang yang kaya raya.
Nabi Muhammad memulai usahanya dari nol dan berdagang dengan cara yang jujur. Nabi Muhammad juga tidak segan untuk sedekah.
Hampir separuh pendapatannya disedekahkan untuk umat.
“Baginda Nabi Muhammad kunci sukses menjadi seorang saudagar kaya raya karena rutin bersedekah”, Ungkap pemilik TK dan PG Khalifah diseluruh Indonesia ini.
Ippho juga membagikan wasilah untuk menjadi kaya.
“Pertama adalah belajar, disusul berhemat, lalu menjadi berbisnis, setelah sukses berbisnis jangan lupa untuk berinvestasi, dan terakhir yang tak kalah penting adalah berbagi”
Muhasabah Menjadi Kaya
Sesi ini menjadi titik balik para peserta untuk menjadi seorang yang kaya raya melalui rangsangan otak kanan.
Para peserta yang dipisah menjadi laki-laki dan wanita diminta Ippho Santosa untuk mencari kawan duduk disamping kiri atau kanan untuk saling berpegangan tangan mendoakan satu sama lain.
Layaknya orang berikrar untuk menjadi pribadi yang kaya dan berlimpah rezeki.
15 menit sebelumnya lampu ball room Hotel Harris dimatikan. Ippho Santosa mengajak peserta memejamkan mata dan diperdengarkan kisah Nabi Muhammad dan pengorbanannya.
Hingga umat muslim saat ini bisa mengenal Islam secara kaffah.
Para peserta wanita yang mengikuti workshop begitu tersentuh hatinya. Bahkan hampir rata-rata menangis tersedu-sedu dan hatinya tersentuh disesi inim
Penggalangan Dana Aksi Kemanusiaan ACT
Di penghujung workshop, Ippho Santosa yang juga filantrophis di ACT mengajak para peserta untuk memberikan donasi terbaiknya untuk aksi kemanusian ACT.
Di depan panggung sudah disediakan kain untuk berdonasi
“Luruskan niat dan hati,saya mengajak hadirin sekalian untuk menyisihkan hartanya untuk kemanusiaan, semoga dengan berdonasi cita-cita menjadi kaya-raya menjadi nyata”, ucapnya
Dalam hitungan detik lembaran uang berwarna merah dan biru sudah nampak menggunung.
Ippho Santosa juga melelang Al Quran kesayangannya untuk penggalangan dana.
Seorang pengusaha berani mengambil keputusan ekstrem menawar 12 juta. Peserta lainnya menawar Al Quran kecil 1 hingga 7 juta rupiah.
Para dermawan ini mendapatkan tepuk tangan meriah dari peserta workshop lainnya dan berfoto bersama Ippho Santosa. (HAD)