ERAMADANI.COM, DENPASAR – Di tengah wabah virus corona yang mengancam dunia, tentu membuat sebagian bidang usaha atau bisnis terdampak dan merugi. Hal ini disebabkan faktor berhentinya jalur perdagangan China ke beberapa negara dalam upaya mengantisipasi masuknya virus corona ke negara mereka, termasuk Indonesia.
Virus yang sudah menjadi isu dunia ini, tak hanya mengemparkan dunia bisnis di Indonesia, tetapi juga berdampak pada negara negara lain yang ikut merasakannya.
Jika kita bandingkan, sebelum munculnya Covid-19 ini di Wuhan China, Negeri Tirai Bambu tersebut bisa dikatakan sebagai negara yang memiliki perekonomian yang melaju begitu cepat.
Sayangnya, kita tidak mengetahui pasti berapa lama wabah virus corona ini bisa mewabah, dan tentu ini akan amat menentukan dampak ekonomi kedepannya.
Sebab China merupakan pusat jaringan produksi (production hub). Apabila China terdampak, maka global supply chain akan terganggu. Tapi apabila virus corona ini hanya berjalan 3 bulan, maka dampak supply-chain tidak akan terasa.
Deretan Kategori Bisnis yang Terdampak Corona
Nah, untuk kamu yang berprofesi sebagai pembisnis tentu juga ikut merasakannya. Namun tidak semua pembinis merasakan hal yang sama, sebab tantangan dan permasalahannya juga berbeda.
Apapun itu, kamu juga harus mengatahui apa saja sih? kategori bisnis yang terdampak virus corona saat ini, antara lain adalah sebagai berikut:
Perusahaan Startup
Apakah kamu salah satu orang yang baru memulai bisnis dalam bentuk perusahaan startup? jika iya kamu harus waspada dan berhati hati dalam usaha yang sedang kamu jalani.
Sebab, dampak negatif dari wabah virus corona pada investasi startup diprediksi terjadi pada bisnis berbagi tumpangan (ride hailing) hingga e-commerce.
Selain itu, masyarakat akan lebih berhati-hati untuk membeli barang melalui platform online maupun menggunakan transportasi umum.
Kondisi itu akan berpengaruh terhadap operasional startup berbagi tumpangan seperti Gojek dan Grab, juga e-commerce. Apalagi, pertumbuhan ekonomi diprediksi melambat akibat virus corona yang mewabah di banyak negara.
Bisnis Perjalanan
Virus corona juga mempengaruhi bisnis perjalanan seperti bisnis penerbangan. Tidak sedikit manusia yang membatalkan perjalanan mereka dari kota A ke kota B sebab mereka khawatir akan corona.
Bali yang dikenal sebagai surganya pariwisata Indonesia, kini ikut terancam sepi sebab sedikitnya jumlah penerbangan yang berhenti di Bandara Internasional I Gusti Ngurah Rai.
Apalagi sejak di batasinya penerbangan Bali dari dan ke China atau sebaliknya, padahal jika dilihat China adalah negara peyumbang wisatawan terbanyak ke Bali.
Tak hanya penerbangan saja, tentu agen agen travel juga merasakan hal yang sama, yaitu berkurangnya jumlah penumpang atau cateran pada agen meraka.
Bisnis Perhotelan
Senada dengan bisnis perjalanan, tentu hotel juga merasakan akan lemehnya perkembangan hotel di tengah mewabahnya isu corona saat ini.
Hal ini juga disampaikan oleh Ketua Umum Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI) Haryadi Sukamdani mengatakan, beberapa kajian PHRI menunjukkan penurunan di sektor perhotelan pada Januari dan Februari 2020.
Sementara itu akibat sepinya tamu hotel, banyak karyawan hotel yang diminta untuk mengambil cuti untuk bekerja di hotel. Ini berlaku hanya di beberapa hotel saja.
Bisnis Produk Kecantikan
Virus Corona dapat menimbulkan masalah bagi seluruh bisnis kecantikan. Ini mengingat bisnis kecantikan adalah salah satu ketegori bisnis ritel terbesar.
Bisnis ritel mendapat gangguan akibat paparan virus tersebut di mana, China berkontribusi setengah dari pendapatan perusahaan Asia-Pasifik.
Bisnis Makanan
Bisa dikatan tidak semua jenis makanan yang terdampak corona, tapi ada bebarapa bisnis makanan yang memang mulai sepi, apalagi sejak di imbau masyarakat untuk mengurangi tempat keramaian.
Banyak oarang yang memasak di rumah sendiri, atau memesan makanan lewat aplikasi yang ada di Hanphonenya, itu pun juga di pilih ddan di pilah oleh meraka.
Sebut saja tempat nongkrong malam yang banyak dikerumuni oleh kaum anak muda, kini mulai terlihat sangat sepi, sebab mereka lebih memilih tinggal di dalam rumah saja.
Secara tidak langsung ini juga berefek kepada perekonomian masyarakat yang mengantungkan hidupnya dalam dunia bisnis makanaan tersebut.
Selain itu, McDonald’s sebuah perusahaan cepat saji juga menutup gerainya yang berlokasi di lima kota di China terkait wabah Virus Corona. Kelima kota tersebut, yakni Wuhan, Ezhou, Huanggang, Qianjiang dan Xiantao.
Bisnis Teknologi
Salah satu bisnis teknologi yang ikut berdampak akibat mewabahnya virus corona adalah perusahan Apple yang menjadi merek ternama di Dunia.
Analis Moody memperkirakan bahwa wabah Virus Corona akan memperlambat pendapatan Apple yang selama ini kuat. Meski secara keseluruhan dinilai tidak terlalu buruk.
Saat ini, Apple memutuskan untuk menutup sementara seluruh toko resmi dan kantornya di China. Padahal, China merupakan salah satu pasar penting bagi Apple.
Tidak hanya untuk penjualan smartphone, tetapi juga rantai suplai dan manufaktur sejumlah produknya berada di negara tersebut ikut terdampak.
Bisnis Pakaian atau Barang Bermerek
Salah satu bisni pakaian yang terdampak akibat corona adalah Burberry, merek fashion mewah bersama dengan bisnis pakaian kelas atas lainnya, menjadi salah satu bisnis yang menurun pendapatannya akibat Virus Corona yang terus menyebar.
Bila 24 dari 64 toko Burberry di China ditutup sementara karena wabah ini, mendorong CEO Marco Gobbetti mengatakan bahwa Virus Corona ini memiliki dampak negatif material pada permintaan barang mewah.
Selain itu, produsen alat olahraga Nike telah menutup setengah dari tokonya yang tersebar di China imbas Virus Corona. Kondisi ini dinilai berdampak secara material pada operasional di China dalam jangka pendek.
Nike menutup setengah dari tokonya yang tersebar, sementara toko yang tetap beroperasi memiliki waktu operasi yang lebih pendek.
Bisnis Minuman Beralkohol
Salah satu dari barang mewah yang tampaknya mengalami penurunan karena wabah Virus Corona adalah minuman beralkohol. Merek minuman beralkohol seperti Brown-Forman, Diageo, Pernod Ricard dan Rémy Martin mengalami penurunan permintaan.
Penyebaran penyakit telah mengekang konsumsi China dari minuman beralkohol Eropa yang dikemas di salah satu pasar terbesar di dunia.
Imbas terasa saat virus mulai merebak saat Tahun Baru Imlek. Padahal Imlek salah satu periode, di mana konsumsi minuman beralkohol di China melonjak.
Disney company
Walt Disney Company akan kehilangan USD 175 juta jika Disneyland di Shanghai dan Hongkong tetap ditutup selama dua bulan awal tahun 2020 ini.
Selain itu, Morgan Alexia Quadrani merilis sebuah laporan yang mengatakan bahwa The Walt Disney Studios juga dapat terpengaruh karena penutupan massal bioskop-bioskop di China.
Nah, itulah beberapa dunia bisnis yang terancam akibat wabah virus corona yang menjadi kekhawatiran di kalangan masyarakat saat ini. Apakah bisnis mu salah satunya? (MYR)