ERAMADANI.COM, DENPASAR – Beberapa hari belakangan ini suhu udara di Bali dan sekitarnya menjadi cukup ektrem manakala sudah memasuki pukul 11.00 wita.
Sinar matahari yang seharusnya hangat menyentuh kulit saat berjalan maupun berkendaraan tiba tiba terasa seperti membakar kulit.
Usut punya usut ternyata fenomena ini merupakan fenomena alam langka yang disebut dengan kulminasi matahari, sebuah peristiwa yang lebih dikenal sebagai hari tanpa bayangan.
Kulminasi adalah peristiwa saat matahari berada tepat di atas garis khatulistiwa atau titik zenit, hal yang menyebabkan bayangan kita tidak terlihat
Kulminasi juga merupakan sebuah fenomena dimana matahari tepat berada pada posisi paling tinggi di langit saat deklinasi matahari sama dengan lintang pengamat.
Fenomenanya dinamakan kulminasi utama, yang terjadi dua kali dalam setahun di daerah tropis.
Dampak dan Tanda Suhu Mendidih
Dampak kulminasi matahari ini adalah bayangan benda tegak akan terlihat menghilang, karena bertumpuk dengan benda itu sendiri.
Fenomena kulminasi matahari ditandai dengan kelembaban udara rendah, suhu udara meningkat dan, cuaca terasa panas menyengat.
Sangat disarankan bagi masyarakat yang beraktivitas diluar ruangan, menggunakan jaket tebal, untuk melindungi kulit tubuh
Dengan cara mengoleskan tabir surya, dan minum air mineral yang cukup agar terhindar dari dehidrasi dan heat stroke.
Heat stroke atau sengatan panas adalah kondisi ketika tubuh mengalami peningkatan suhu secara dramatis dalam waktu cepat, dan tidak dapat mendinginkan tubuh.
Kulminasi matahari ini terjadi pada posisi bidang ekuator bumi atau bidang rotasi bumi tidak tepat berhimpit dengan bidang ekliptika atau revolusi bumi.
Sehingga posisi matahari dan bumi akan terlihat terus berubah sepanjang tahun antara 23,5 LU sampai 23,5 LS.
Untuk wilayah Pulau Bali menurut Badan Meteorologi dan Geofisika (BMKG) Bali , peristiwa kulminasi akan terjadi dari tanggal 14 sampai dengan 16 Oktober 2019.
Kabupaten Buleleng sudah terlebih dahulu mengalami peristiwa kulminasi pada tanggal 14 Oktober.
Untuk wilayah Kabupaten Jembrana, Karangasem, Klungkung, Tabanan, Gianyar dan Bangli di perkirakan akan terjadi pada tanggal 15 Oktober.
Sedangkan untuk peristiwa kulminasi di Kota Denpasar dan Kabupaten Badung akan terjadi tanggal 16 Oktober 2019 pukul 12.04 wita. (HAD)