ERAMADANI.COM, JAKARTA – Ketua Pusat Koperasi Tempe dan Tahu Indonesia (Puskopti) DKI Jakarta, Sutaryo mengungkapkan hingga kini harga kedelai masih naik dan akan terus meningkat hingga Mei 2021.
Dengan harga kedelai yang masih memberatkan para perajin inilah yang membuat para perajin mengecilkan ukuran tempe.
“Harga kedelai terus akan naik diperkirakan sampai Mei. Pada saat demo awal Januari harga di pengrajin Rp 9.200, sekarang sudah Rp 10.000,” papar Sutaryo, Rabu (17/2/21), mengutip dari kumparan.com.
Ia juga mengatakan dengan harga Rp 10.000 pada perajin, maka untuk masyarakat di pasar harus membayar minimal Rp 12.000.
Sutaryo menuturkan para perajin menyiasati tingganya harga kedelai dengan memperkecil ukuran dan mengurangi jumlah produksi.
Sementara itu, para perajin telah menggelar aksi mogok produksi sejak awal Januari 2021.
Walaupun aksi mogok itu sudah mendapat perhatian dari Kementerian Perdagangan dan Kementerian Pertanian, tapi aksi mogok produksi itu tidak hanya terkait penurunan harga saja.
“Mogok produksi bukan berarti bisa menurunkan harga, tetapi biar konsumen tempe dan tahu mengerti tempe dan tahu harganya naik,” pungkas Sutaryo. (ITM)