ERAMADANI.COM, BULELENG – Tim Dompet Sosial Madani (DSM) mengadakan kegiatan Penyuluhan di Sekolah Luar Biasa Negeri (SLBN) 2 Buleleng pada Kamis (24/10/2019) lalu.
Kegiatan penyuluhan ini menyasar wali murid SLB dengan target 50 peserta yang mengahadiri acara penyuluhan, hal ini sejalan dengan tema yang diangkat.
Adapun tema yang diusung adalah “peran orang tua terhadap anak berkebutuhan khusus (ABK)”, agar para orang tua memahami kebutuhan anaknya.
ABK merupakan anak yang mengalami disfungsi secara fisik, mental, intelektual, sosial serta emosional. Peran orang tua sangatlah penting dalam pertumbuhan dan perkembangan anak agar lebih baik.
Orang tua pun harus memahami karakter anak sedari dini supaya dapat merawat, menjaga dan mendidik. Untuk mewujudkan masa depan yang gemilang.
Yang termasuk ke dalam ABK adalah turnanetra, tunarungu, tunagrahita, tunadaksa, tunalaras, kesulitan belajar, gangguan prilaku, anak berbakat, dan anak dengan gangguan kesehatan.
Karena karakteristik dan hambatan yang dimiliki, ABK memerlukan bentuk pelayanan pendidikan khusus yang disesuaikan dengan kemampuan dan potensi mereka.
Contohnya tunanetra mereka memerlukan modifikasi teks bacaan menjadi tulisan Braille atau tulisan timbul dan tunarungu berkomunikasi menggunakan bahasa isyarat.
Penyuluhan di SLBN 2 Buleleng
Kegiatan dibuka dengan tari janger yang dibawakan oleh Novi salah satu ABK murid dari SLBN tersebut. Ia memiliki kepiawaian dalam menari dengan lincah.
Dilanjutkan dengan penyampaian materi dari Yeni Aridewi B. S.Pi. ahli psikologi sebuah ilmu terapan yang mempelajari tentang perilaku, fungsi mental, dan proses mental manusia melalui prosedur ilmiah.
Setiap manusia yang terlahir memiliki kemampuan dan potensi yang berbeda beda, hanya perlu di pelajari dan digali lebih agar menjadi sebuah bakat yang luar biasa.
Ia menghimbau kepada seluruh peserta yang hadir dalam acara penyuluhan tersebut untuk mengali potensi dan bakat anak untuk bekal di masa depan.
Tak ada orang tua yang menginginkan anaknya lahir dalam keadaan cacat, melainkan menginginkan anaknya lahir dalam keadaan sehat.
Peserta memberikan respon yang positif terkait acara ini, terlihat dengan banyaknya pertanyaan yang diajukan kepada pemateri dalam sesi tanya jawab.
Hal ini menandakan bahwa para orang tua menginginkan yang terbaik untuk anaknya, walalupun dalam keadaan cacat, tidak membatasinya untuk berkreativitas.
Dalam kesempatan itu, I Made Rai Adyana, S.Pi sebagai Waka Humas. mengucapkan terimakasih kepada pihak DSM yang telah mengadakan acara penyuluhan di sekolah SLBN. (HAD)