ERAMADANI.COM, DENPASAR – Keterbatasan tak menjadi hambatan bagi anak bangsa untuk berprestasi, nyatanya keterbatasan fisik Anggita Chandra (15) penyandang disabilitas tidak menghambat dan membatasi untuk bersaing dari sisi prestasi.
Penyandang disabilitas bisa diartikan yang terlahir dalam keadaan kurang sempurna dalam bentuk fisik, mental dan emosi, yang mengalami kesusahan dalam menjalani rutinitas sehari-hari.
Sebenarnya, istilah disabilitas mencakup penurunan nilai, pembatasan aktivitas, dan partisipasi atau keterlibatan.
Disabilitas berasal dari serapan kata berbahasa Inggris “disability atau disabilities” yang menggambarkan adanya ketidakmampuan atau kekurangan yang terdapat pada fisik maupun mental.
Sehingga menyebabkan terjadinya keterbatasan pada pengidapnya untuk melakukan suatu aktivitas.
Dengan demikian, disabilitas bukan hanya masalah kesehatan. Ini adalah fenomena yang terbilang kompleks, mencerminkan interaksi antara fitur tubuh seseorang dengan fitur masyarakat yang berada di lingkungan tempat tinggalnya.
Namun bagi Anggita hal tersebut tak menyurutkan langkahnya untuk tetap berjuang mengembangkan bakatnya.
Dengan penuh semangat Anggita menyampaikan mimpi dan motivasinya di acara Podcast Bali Bebas Bicara, salah satu program dari Eramadani Media Dewata.
“Kalau temen-temen bisa ngelakuin, kenapa Anggi enggak. Apapun kondisinya kita harus tetap berprestasi,” ujarnya disela sesi Podcast, Kamis (20/08/2020).
Anggita dan Segudang Prestasi
Anggita membuktikan dengan prestasi yang diraihnya di kanca lokal maupun nasional. Dibalik prestasinya, tidak terlepas dari adanya dukungan orang-orang terdekat yang sangat membantu mereka dalam menghadapi kondisi. Baik dalam menjalankan rutinitas sehari-hari mapun dalam berlatih untuk mencapai prestasi.
Karena lingkungan juga berperan turut andil mengawasi penyandang disabilitas, seperti rumah singgah yang khusus untuk mereka penyandang disabilitas,
Karena disana mereka dapat menyalurkan bakat sesuai dengan kelebihan dan kepiawaian yang mereka miliki.
Prestasi yang sduah diraih oleh Anggita juga menjadi motivator untuk orang yang sehat secara fisik maupun mental. Karena identitas diri sendiri menjadikan kebanggaan untuk memotivasi mereka agar terus maju.
Keterbatasan yang dialami seseorang ternyata bukan menjadi penghalang orang tersebut untuk meraih prestasi layaknya orang-orang dengan kondisi fisik yang normal.
Di Indonesia terdapat banyak penyandang disabilitas yang mampu memberikan motivasi bagi kita yang memiliki fisik yang lebih sempurna agar tak mudah berputus asa dalam menjalani kehidupan ini. (ZAN)