ERAMADANI.COM – Penyakit hepatitis akut misterius lebih rentan menyerang kelompok anak. Orang tua perlu tahu cara penularan hepatitis akut pada anak.
Kabar mengenai munculnya hepatitis akut membikin masyarakat waswas, khususnya kelompok orang tua. Betapa tidak, mayoritas kasus penyakit yang menyerang organ hati itu terjadi pada kelompok anak.
Penyakit ini pertama kali ditemukan di sejumlah negara di Eropa. Di Indonesia, hingga saat ini Kementerian Kesehatan telah mendeteksi 15 kasus hepatitis akut.
Meski belum diketahui pasti, namun para ahli menduga Adenovirus menjadi biang kerok dari munculnya penyakit misterius ini.
Dokter spesialis anak konsultan gastrohepatologi RSCM, Profesor Hanifah Oswari mengatakan bahwa virus tersebut utamanya menular melalui saluran pencernaan dan pernapasan.
Cara Cegah Penularan Hepatitis Akut pada Anak
Untuk mencegah risiko infeksi, orang tua disarankan untuk melakukan tindakan pencegahan.
Salah satu penularan hepatitis akut pada anak terjadi melalui saluran pencernaan. Untuk itu, Hanifah menyarankan orang tua untuk menjaga kebersihan diri dan lingkungan.
“Jagalah kebersihan, mencuci tangan dengan sabun, memastikan makanan atau minuman yang dikonsumsi matang, tidak menggunakan alat makan bersama, dan menghindari kontak anak dari orang yang sakit,” ujar Hanifah, menukil laman Sehat Negeriku Kemenkes.
Selain itu, hepatitis akut juga menular melalui saluran pernapasan. Untuk itu, orang tua disarankan agar tetap menerapkan protokol kesehatan ala Covid-19 pada anak.
Orang Tua Perlu Waspada Gejala
Orang tua juga perlu mewaspadai sejumlah gejala yang muncul. Hanifah menjelaskan beberapa gejala awal yang muncul di antaranya mual, muntah, sakit perut, diare, dan terkadang disertai demam ringan.
Seiring waktu berjalan, gejala akan semakin berat dengan air urine yang berwarna pekat seperti teh atau tinja yang berwarna putih pucat.
“Jika mengalami gejala tersebut] bawa anak-anak ke fasyankes terdekat untuk mendapatkan pertolongan dari tenaga kesehatan,” ujar Hanifah mengingatkan.
Dilansir dari CNNIndonesia.com, Hanifah juga mengingatkan orang tua untuk tidak menunggu hingga gejala berat mulai bermunculan pada anak. Telat membawa anak ke fasyankes bisa berujung fatal.
“Kalau sudah sampai terjadi penurunan kesadaran, maka kesempatan untuk menyelamatkan sangat kecil,” ujar Hanifah.
Untuk itu, selain melakukan cara-cara mencegah penularan hepatitis akut pada anak, orang tua juga perlu mewaspadai apa pun yang dirasakan dan dialami anak demi mendapatkan penanganan yang tepat.