ERAMADANI.COM, WAMENA – Kamis (03/10/ 2019) pagi kemarin, Aksi Cepat Tanggap ACT memberikan bantuan untuk kepulangan kepada pengungsi dari Wamena ke daerah Asalnya.
Pada hari yang sama ACT memberangkatkan 97 orang dari Wamena ke Sumatera Barat.
Pengungsi akan diberangkatan menggunakan pesawat komersil dari bandar udara Sentani di Jayapura Papua, menuju Padang Sumatera Barat dalam dua sesi penerbangan.
Masyarakat yang di berangkatkan lebih di prioritaskan pada balita, ibu hamil, dan lansia terlebih dulu.
Kepulangan Pengungsi ke Daerah Asal
Sebelumnya ratusan pengungsi dari Wamene yang berada di Kabupaten Jayawijaya Provinsi Papua berdatangan ke Sentani, Kabupaten Jayapura untuk mengungsi.
Para pengungsi di Sentani merupakan ratusan perantau asal berbagai daerah di Indonesia, yang sebagian besar berharap untuk bisa kembali ke kampung halamannya,
Oleh sebab itu, Kepulangan masyarakat dari Wamena dibantu oleh pemerintah Indonesia, maupun Lembaga sosial lainya agar mereka kembali ke asalnya masing masing.
Bukan hanya bantuan kepulangan saja, tetapi bantuan berupa logistik yang di butuhkan selama di tempat pengungsi juga disediakan.
Salah satu lembaga sosial yang terlibat untuk membantu kepulangan pengungsi adalah ACT.
Direktur Social Network Corporation (SNC) dan (ACT) Wahyu Novyan mengatakan, ACT akan berikhtiar mengakomodasi kepulangan sejumlah orang yang ada di Wamena.
Dengan melihat tingginya permintaan orang rantau untuk kembali ke daerah asal. “Di sini kami melihat, kepulangan ke daerah asal menjadi kebutuhan para korban, hal itulah yang kami fasilitasi,” terang Wahyu,
Menurut Wahyu, hingga Rabu (2/10), lebih dari seribu pengungsi Wamena asal Sumatra Barat tiba di Sentani, Jayapura. Mereka tersebar di sejumlah pengungsian seperti masjid, gereja, kantor polisi, dan komando satuan TNI.
Sementara itu, Aan Saputra dari Tim Program ACT Sumatra Barat melaporkan, kedatangan pengungsi akan disambut oleh sejumlah pejabat Sumatra Barat.
Aksi ACT Menunggu Kedatangan
“Tim ACT Sumatera Barat akan menunggu kedatangan mereka di bandar udara Minangkabau. Kami juga akan menggelar konferensi pers,” terang Aan.
Selain itu, ACT juga sedang berusaha mencari transportasi lain, seperti kapal laut dan transportasi lainnya yang memadai, untuk memberangkatkan korban asal Sulawesi.
Sejumlah cabang ACT juga tengah menangani orang orang yang kembali ke daerah asal, pada selasa (1/10) lalu, dua orang dari Wamena telah tiba di Posko Kemanusiaan ACT Sulawesi Selatan.
Pada rabu (2/10) siang, ACT Malang juga tengah menunggu kedatangan pengungsi konflik kemanusiaan Wamena yang direncanakan mendarat di Landasan Udara Dinas Angkutan Angkatan Udara (Lanud DAAU) Abdul Rachman Saleh Malang. (RIE)