ERAMADANI.COM, DENPASAR – Jumat (909/08/2019) kemarin, pada malam hari, Komunitas Ketimbang Ngemis Bali kembali adakan pembagian nasi untuk sosok-sosok mulia yang terkadang dilupakan keberadaanya oleh sebagian orang.
Berkumpul bersama keluarga di usia senja adalah impian umum bagi seorang yang telah lanjut usia. Namun impian tersebut rupanya tidak dilalui oleh para sosok-sosok mulia ini.
Kala itu tim Komunitas Ketimbang Ngemis Bali menyusuri gedung-gedung di Pasar Badung di Jalan Gajah Mada. Mereka banyak menemukan ibu-ibu lansia tangguh yang menghidupi keluarga mereka.
Sebanyak seratus nasi bungkus dibagikan kepada para buruh di Pasar Badung. Umumnya seorang Ibu tua yang sedang mengangkut barang.
Mereka mengangkut barang-barang belanjaan pengunjung Pasar Badung dengam membawa keranjang besar dan dikenakan di kepala mereka dengan kain yang dililit layaknya sorban.
Adapula ibu-ibu penjual canang yang diusia yang tergolong sepuh harus berjualan di keramaian malam Pasar Badung.
Nasi yang dibagikan oleh relawan komunitas Ketimbang Ngemis Bali merupakan donasi dari dermawan yang jumlahnya terus bertambah dari waktu ke waktu.
Yang Ditemukan Ketimbang Ngemis Bali
Sosok mulia lainnya yang disambangi relawan Ketimbang Ngemis Bali adalah Nenek Sari yang berprofesi sebagai pedagang buah di Pasar Badung.
Usinya hampir mendekati kepala tujuh namun tetap tersenyum ketika relawan berikan bungkusan nasi untuk santap malam.
Menjalani profesi sebagai pedagang buah di Pasar Badung bukanlah pilihan nenek Sari.
Nenek berusia 68 tahun ini berjuang untuk menafkahi anak laki-laki nya yang mengalami ganguan mental.
Jam kerja Nenek Sari juga sangat luar biasa. Ia memulai berjualan buah dari pukul 5 pagi hingga 12 siang.
Kemudian dilanjutkan dari jam 5 sore sampai 10 malam. Bisa dibayangkan betapa lelahnya Nenek Sari mengais rezeki dibalik tubuhnya yang sudah termakan zaman.
“Terimakasih ya nak sudah diberikan nasi” ucapnya lirih.
Beralih ke lokasi selanjutnya yakni Terminal Ubung. Disini Tim relawan Komunitas Ketimbang Ngemis Bali menyasar sosok-sosok mulia lainnya.
Disana mereka menemukan banyak petugas kebersihan, buruh angkut sampah, pedagang kaki lima dan kernet.
Relawan dengan ikhlas melayani dan membagikan nasi kepada sosok-sosok mulia yang terlihat lelah usai menjalani rutinitas seharian mereka.
Ditemukan pula sosok Nenek ini terkena sakit kanker mata. Untunglah segala pengobatannya sudah dijamin BPJS Kesehatan oleh Pemerintah.
Nenek ini berprofesi sebagai buruh angkut di Terminal Ubung.
Koordinator Kegiatan Pembagian Nasi, Rambe, mengatakan bahwa kegiatan berbagi nasi merupakan kegiatan mingguan komunitas nasional ini.
“Saya berharap kegiatan ini bisa tepat sasaran dan menyasar sosok -sosok mulia. Meskipun pembagian nasi terlihat sederhana namun ini merupakan bentuk kepedulian kami kepada para lansia”, ujarnya. (HAD)