ERAMADANI.COM, JAKARTA – Pengakuan Mahasiswa Indonesia yang berada di Wuhan, China adalah mereka ingin keluar dari kota tersebut agar tidak terkena virus corona yang sudah menyebar dimana mana.
Dilansir dari Republika.co.id, di sisi lain Mahasiswa Indonesia juga mengerti bahwa proses untuk bisa keluar dari kota itu tidak dapat dilakukan dengan mudah.
“Tentu ingin keluar dari Wuhan, atau pulang ke Indonesia tapi kan kami tahu ada prosesnya,” kata mahasiswa Indonesia di Wuhan Muhammad Aris Ichwanto, Selasa (28/01/2020).
Aris mengatakan pihak Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI) pun menyatakan masih mengusahakan untuk mengeluarkan mahasiswa Indonesia dari Wuhan.
Mahasiswa Indonesia yang Ingin Keluar dari Wuhan
Bahkan, Ketua Perhimpunan Pelajar Indonesia (PPI), Nur Musyafak, mengatakan sudah meminta pihak KBRI di Beijing agar memulangkan mereka.
Kemenlu menyatakan bahwa rencana evakuasi WNI dari daerah yang terpapar virus corona akan ditentukan oleh kebijakan pemerintah China.
Hingga saat ini, pemerintah China memberlakukan pembatasan pergerakan warga di kota yang terdampak atau yang paling berisiko tinggi.
Menurut Aris hingga kini proses evakuasi atau tindakan memindah mereka secara langsung dan cepat dari Kota Wuhanke Indonesia masih sulit dilakukan.
Evakuasi ini bertujuan untuk menjauh dari ancaman atau kejadian yang dianggap berbahaya atau berpotensi mengancam nyawa mereka atau mahluk hidup lainnya.
“Kemarin saya dikirimi tulisan oleh orang tua mahasiswa, Amerika atau Inggris sudah melakukan evakuasi tapi hingga kini pun masih belum,” kata Aris.
Aris mengatakan proses pendataan sudah dilakukan sejak pemerintah China mengumumkan membatasi pergerakan warga Wuhan pada 23 Januari.
Dari data terbaru ada sekitar 93 warga Indonesia, tidak hanya mahasiswa tapi juga warga Indonesia yang memiliki kepentingan lain.
Seperti ibu rumah tangga dan profesional, yang berada di kota tersebut.
Aris menambahkan perhimpunan mahasiswa terus melakukan komunikasi baik dengan KBRI maupun Kementerian Luar Negeri.
Hingga kini himbauan untuk tidak keluar dari wilayah kampus masih diberlakukan sebab kampus dianggap wilayah yang paling aman.
WNI yang Dikarantina
Faizasyah juga mengatakan saat ini terdapat 243 WNI yang berada di daerah karantina, antara lain di kota Xianning, Guangxi, Enshi, dan Xiangyang, yang semuanya terletak di Provinsi Hubei.
Setidaknya masih ada 96 mahasiswa yang masih tinggal di asrama-asrama kampus di Wuhan.
Mereka, mulai dilanda rasa khawatir sejak pemerintah China menutup seluruh akses transportasi dan melarang masyarakat setempat keluar dari Wuhan.
Yang membuat tambah panik lagi, keluarga di Indonesia tak berhenti menelepon dan minta agar mereka segera pulang.
“Ya teman-teman ada yang minta pulang ke Indonesia, tapi sebenarnya semuanya ingin keluar dari Wuhan. Apalagi keluarga selalu telepon,” tambahnya
Ini disampaikan Nur Musyafak, Ketua Perhimpunan Pelajar Indonesia (PPI) Wuhan kepada Quin Pasaribu yang melaporkan untuk BBC Indonesia, Ahad (26/01/2020).
“Soalnya kan kami tak bisa keluar (Kota Wuhan), tapi kami coba menenangkan teman-teman, cuma tak bertahan lama, tetap saja khawatir” tuturnya.
Apalagi berita di Indonesia yang beredar bahwa Wuhan seperti kota zombi. Hal ini membuat pihaknya panik dan khawatir soal itu. (MYR)