ERAMADANI.COM, MANGUPURA – Bertepatan dengan Perayaan Hari Raya Ciwaratri di Bali, Direktorat Pembinaan Masyarakat Polda Bali semakin tingkatkan sinergitas dengan menyambangi dan memberikan sarana kontak bagi Pecalang Desa Adat Mengwi Kabupaten Badung.
Hal ini dilakukan dalam rangka meningkatkan sinergitas antara aparat keamanan, Pecalang Desa Adat Mengwi Kabupaten Badung, Sub Direktorat Pembinaan Ketertiban Sosial (Subdit Bintibsos).
Pertemuan kedua aparat keamanan tersebut bertempat di Aula Pertemuan Kantor Desa Adat Mengwi Badung, pada Kamis, (23/01/2020) kemarin, pukul 09.00 WITA.
Tatap muka tersebut, tak hanya berbicara soal keamanan atau Bimbingan Penyuluhan (Binluh), tetapi juga memberikan sarana Kontak.
Berupa 25 pasang Saput dan Udeng Pecalang, beserta 10 buah rompi pecalang dan 4 buah Senter pengaturan lalu lintas.
Dalam kesempatan itu hadir pula AKBP. Drs. Moh. Asharianto, M.M., (Kasubdit Bintibsos sebagai Ketua Tim Binluh).
Didampingi AKP. Benny Nikijuluw (Pejabat Sementara Kasi Binturmas Subdit Bintibsos).
Iptu I Wayan Purna, S.H. (Paur Bin Penakta Subditbintibsos) dan Staff Subdit Bintibsos Aipda Ary Sudarsa, S.H., Brigpol I Putu Sedana Yoga dan PNS I Ketut Sarya.
Turut mendampingi Kepala Desa Adat Anak Agung Gede Gelgel, Ketua Pecalang Desa Adat Mengwi I Made Dharmayasa.
Kemudian Bhabinkamtibmas Desa Adat Mengwi Aiptu Ida Bagus Oka, dan 30 orang pecalang yang hadir dalam pertemuan itu.
Ramah Tamah Polda Bali dan Pecalang Demi Tingkatkan Sinergitas
Pertemuan dengan tujuan untuk tingkatkan sinergitas tersebut, diawali dengan acara ramah tamah atau saling sapa antara kedua belah pihak.
“Saya Kepala Desa Adat mewakili Pemerintahan Desa, warga, dan pecalang menghaturkan Matur sukseme dan selamat datang kepada Polda Bali,” ucap Kepala Desa Adat
“Selama ini sudah sangat baik sinergitas antara Pecalang Desa Adat dengan Bhabinkamtibmas yang selalu mendukung tugas tugas pecalang” tambahnya.
“Apresiasi yang sangat luar biasa atas kinerja dan dedikasi Bhabinkamtibmas selama ini kepada aparat Keamanan yang sangat peduli kepada warga,” pungkasnya.
Ketua Tim Binluh juga menyampaikan “Terimakasih atas kesempatan yang diberikan kepada Bintibsos Dit Binmas Polda Bali untuk bisa bertatap muka,” tegasnya.
“Kedatangan kami adalah untuk bersinergi dan silahturahmi dengan warga masyarakat dan Pecalang yang merupakan Polisi Adat” tutur Pamen Dit Binmas.
“Sudah membantu tugas Polri di lapangan guna mengamankan kegiatan adat, mohon maaf bantuan yang kami berikan disesuaikan dengan dana dari Kantor” tambahnya.
“Ini adalah bagian dari bentuk kepedulian Polri kepada warga terutama kepada aparat Pam Swakarsa yang selama ini telah membantu tugas Polri”, tegasnya,
“Sesuai UU No. 2 Tahun 2002 dimana Polri adalah aparat penegak hukum dan agar tercipta Harkamtibmas maka perlunya kerjasama atau sinergitas Polri dengan warga masyarakat” tuturnya.
“Terlebih kepada pam swakarsa, Linmas dan Satpam yang merupakan kepanjangan tangan Pemerintah terutama Polri di Masyarakat Guna menjaga Kamtibmas”, tegasnya.
Penyampaian Materi dan Pesan untuk Pecalang
Materi penyuluhan disampaikan Paur Bin Penakta Subdit Bintibsos Iptu. I Wayan Purna, S.H. yang mengucapkan terimakasih kepada Tuhan YME.
Karena masih diberikan kesehatan untuk saling bertatap muka dalam acara untuk tingkatkan sinergitas di lingkungan Pulau Bali ini.
Perwira Pertama di jajaran Binmas Polda Bali, menghimbau kepada masyarakat Adat bersama Pecalang agar tingkatkan sinergitas.
Terutama sesama aparat keamanan yang ada di Bali, salah satunya dengan aparat Kepolisian dan TNI untuk bersama sama menjaga Bali.
Apalagi Bali sebagai destinasi pariwisata agar senantiasa aman, tugas Pecalang sebagai penjaga adat di Bali sangat membantu tugas Kepolisian di lapangan.
Tentunya dalam menjaga keajegan Bali dan kegiatan adat serta agama, maka pecalang mesti mempedomani aturan Hukum Positif Indonesia.
Serta pengaturan lalu lintas ketika ada kegiatan upacara adat, mesti adanya konfirmasi kepada pihak kepolisian.
Perwira Polri juga menyampaikan pesannya kepada Pecalang jangan diikut sertakan dalam kegiatan party atau pesta-pesta atau Konser musik.
Jangan sebagai petugas parkir, kegiatan kampanye Partai Politik, karena sudah tidak sesuai dengan tupoksi sebagai Polisi Adat kalau ikut jangan berpakaian pecalang.
Pecalang harus mempedomani 5S, yaitu Senyum, sapa, salam, sopan santun dan ramah tamah, jangan arogan atau “over acting.
Jika tutup jalan, arahkan masyarakat ke jalur alternatif, kalau tutup jalan bersurat ke dinas perhubungan dan tembusan kepada Polres setempat.
Sebab jalan adalah milik bersama, sehingga kita tidak kelihatan arogansi yang berlebihan kepada setiap warga masyarakat lain,
Syarat Pecalang harus celang atau peka dan bisa membaca dan menulis serta harus jeli menjaga keamanan Desa agar aman dan tentram. (HAD)