ERAMADANI.COM, – Merasa geram dengan ulah kapal China yang memasuki perairan Natuna, ratusan kapal nelayan Pantura Jateng dan Jatim siap berlayar dan penuhi laut Natuna demi menjaga NKRI.
Menanggapi hal ini, pemerintah Indonesia berencana untuk mengirim 120 nelayan ke Perairan Natuna, Kepulauan Riau.
Dilansir dari Kumparan.com, selain melaut, para nelayan ini juga ditugaskan untuk membawa misi khusus yakni menjaga kedaulatan NKRI di wilayah Natuna.
Riswanto selaku ketua Dewan Pimpinan Cabang Tegal HNSI menyatakan kesiapannya untuk berlayar ke laut Natuna.
“Laut Natuna adalah bagian dari NKRI dan kami siap mengisi dan berlayar di laut Natuna. Aturan-aturan yang seperti apa, nanti kami siap mengikuti,” tuturnya saat dihubungi panturapost, Selasa (07/01/2020).
Kapal Nelayan Pantura Berlayar Ke Luat Natuna
Disamping itu, Menkopolhukam Mahfud MD mengatakan salah satu penyebab kapal laut China menduduki perairan Natuna adalah minimnya aktivitas di sana.
Untuk itu, dengan hadirnya para nelayan ini, Mahfud berharap dapat mengusir mereka dari laut Natuna tersebut.
Setelah bertemu Mahfud dan mendengar arahan tersebut, Ketua Himpunan Nelayan Seluruh Indonesia Kota Tegal Riswanto menyatakan kesiapan para nelayan untuk berangkat ke Natuna.
“Selagi negara mau melindungi dan mengamankan nelayan kita ya tidak masalah. Kan itu wewenang dari negara, kita kan mengelola sumber daya ikan itu dan manfaatkan untuk kemakmuran dan kesejahteraan nelayan kita,” kata Riswanto.
Riswanto pun sepakat bahwa perairan Natuna seharusnya diisi dan dikelola oleh nelayan Indonesia. Apalagi, perairan Natuna memiliki sumber daya ikan yang melimpah.
“Sangat berharap kalau laut Natuna itu ditempati oleh nelayan Indonesia sendiri dan dikelola oleh nelayan Indonesia sendiri,” tambahnya.
Ia juga mengatakan, untuk perizinan, fasilitas, berapa lama melaut, hingga waktu keberangkatan, para nelayan masih akan dibicarakan lebih lanjut.
Yang pati keberangkatan para nelayan ini akan berada di bawah pengawasan Deputi IV Kemenkopolhukam.
“Ini adalah bentuk dukungan dari nelayan Pantura, Jawa, untuk pemerintah bahwasanya Laut Natuna adalah bagian dari NKRI. Dan nelayan kita berhak di sana dan kami siap untuk kedaulatan kita di sana,” ujar Riswanto.
Sebelumnya Mahfud MD mengatakan, hal ini dilakukan sebagai wujud dari pemerintah Indonesia melindungi Natuna dari pihak asing. Tidak hanya dari Pantura saja, nantinya nelayan dari wilayah lain pun akan dikirim ke untuk melaut di Natuna.
“Salah satu keputusan ikutan dari situ adalah kami mau memobilisasi nelayan-nelayan dari Pantura,” kata Mahfud MD.
“Dan mungkin pada gilirannya, daerah lain di luar Pantura untuk beraktivitas kekayaan laut mencari ikan, dan sebagainya di sana,” imbuhnya. (MYR)