ERAMADANI.COM, DENPASAR – Pimpinan wilayah Dewan Masjid Indonesia (DMI) Provinsi Bali sampaikan rencana kegiatan musyawarah wilayah (Muswil) kepada Gubernur Bali.
Kunjungan DMI tersebut, di dampingi oleh senator Bambang Santoso, dan di sambut hangat oleh Wayan Koster di kediamanya pada Ahad (01/12/2019) lalu.
Dalam rangka Muswil DMI Provinsi Bali yang rencanya akan digelar pada 14 Desember 2019 yang akan datang, perlu rasanya memberitahukan kepada Gubernur Bali soal Muswil ini.
Rencana Muswil DMI Provinsi Bali
Rencanya Muswil yang akan berlangsung itu, akan dihadiri oleh ketua umum Dewan Masjid Indonesia yaitu Jusuf Kalla dan Gubernur Bali sebagai narasumber.
DMI akan memastikan bahwa Masjid atau Mushola di Bali harus bisa memberikan solusi dari berbagai permasalahan, seperti kemiskinan, kebodohan, dan ketidakadilan.
Dimana selama ini kita hanya mengambil dihilirnya saja yaitu radikalisme dan terorisme. Padahal hulunya adalah kemiskinan, kebodohan dan ketidakadilan.
Hal ini yang menjadi konsentrasi DMI sendiri, dengan sebuah semboyannya memakmurkan dan di makmurkan.
Harapanya mesjid dapat membangun kebersamaan dan kesatuan umat untuk menjaga Bali agar tetap utuh dalam bingkai kerukunan umat beragama.
Melalui Muswil ini, dapat mendorong agar umat Islam menjadi bagian tidak terpisahkan dari masyarakat Bali untuk berkontribusi aktif. Sehingga Bali tetap menjadi objek wisata dunia.
Sekilas Soal DMI
DMI adalah salah satu organisasi tingkat nasional dengan tujuan untuk mewujudkan fungsi masjid sebagai pusat ibadah, pengembangan masyarakat dan persatuan umat.
Organisasi ini didirikan pada tahun 1972 dengan maksud untuk meningkatkan keimanan, ketaqwaan, akhlaq mulia dan kecerdasan umat serta tercapainya masyarakat adil makmur yang diridhai Allah SWT, dalam wilayah NKRI.
DMI juga mempunyai kepengurusan di setiap provinsi dan kabupaten di Indonesia. Pimpinan pusat DMI dipilih secara demokratis setiap lima tahun melalui muktamar nasional.
Ketua umum pengurus pusat DMI periode 2012-2022 adalah DR. H. Muhammad Jusuf Kalla, yang menggantikan Dr. Tarmizi Taher.
Ia terpilih pada Muktamar VI DMI tahun 2012 di Jakarta dan diberi amanah untuk memimpin organisasi ini hingga tahun 2017.
Untuk kantor pusat DMI sendiri berada di Kompleks Masjid Istiqlal, Jl. Taman Wijayakusuma, Jakarta 10710.
Ide dibentuknya DMI bermula dari pertemuan tokoh-tokoh Islam yang dihadiri oleh Bapak H. Rus’an dari Dirjen Bimas Islam dan Wakil Ketua Jakarta Pusat Bapak H. Edi Djajang Djaatmadja.
Mereka membentuk panitia untuk mendirikan Dewan Kemakmuran Masjid Seluruh Indonesia (DKMSI). Pada 16 Juni 1970 silam.
Kemudian disusunlah formatur yang diketuai oleh KH. MS. Rahardjo Dikromo yang beranggotakan H. Sudirman, KH. MS. Rahardjo Dikromo, KH. Hasan Basri, KH. Muchtar Sanusi, KH. Hasyim Adnan, BA dan KH. Ichsan.
Tepatnya pada tanggal 22 Juni 1972 silam, rapat tim formatur memutuskan untuk mendirikan DMI atau Dewan Masjid indonesia. (HAD)