ERAMADANI.COM, – Kota Mawar atau Petra berada di Yordania yang diberi julukan dengan Kota Batu, kerana bangunannya terbuat dari batu yang berada di dinding tebing dengan sangat kokoh.
Petra mulai dikenal banyak orang ketika situs ini masuk ke dalam salah satu dari tujuh keajaiban dunia pada tahun 2007 lalu, atau masuk sebagai Warisan Dunia UNESCO.
Dilansir dari Detik.com, situs ini menjadi distinasi wisata di negara tersebut, yang berjarak sekitar 233 kilometer dari Ibukota Yordania, Amman, atau sekitar 3 jam perjalanan dari pusat kota.
Sebagai kota tua yang merupakan warisan sejarah, dibangun pada tahun 312 SM, dari suku Nabathean. Mereka membuat bangunan dengan cara memahat pada batu, sebagai salah satu keahlian utama mereka.
Hal yang Perlu Kamu Ketahui Saat Jelajahi Kota Batu Petra
Situs ini dibuka sejak jam 6 pagi, sebaiknya kamu datang sepagi mungkin, karena butuh waktu cukup untuk menjelajah seluruh area yang sangat luas.
Tiket masuk kedalam wisata seharga 50 JD (1 JD sekitar Rp 20.000) sehingga sayang kalau tidak di manfaatkan semaksimal mungkin.
Jangan lupa untuk membawa bekal air minum dan snack juga, karena walau ada kedai, mengingat kurs, ini terbilang lumayan mahal.
Kamu juga harus menggunakan baju yang nyaman untuk berjalan jauh, terutama alas kaki. Ada Kuda, keledai, Unta dan kereta kuda juga sih, tapi akan lebih asyik kalau jalan kaki.
Sebab, kamu bisa berhenti setiap saat untuk foto dan di semua tempat spot yang bagus untuk foto. Sementara kalau naik kendaraan, mereka akan terus melaju tanpa berhenti.
Ada beberapa obyek yang bisa dikunjungi. Duh bikin penasaran nggak nih? diantaranya ke Bab Al Siq (menhir makam), The Siq (1,2 km berupa bukit batu).
The Treasury/Al Khaznah (pahatan langsung di batu, setinggi 40 meter), The street of facades, The colonnaded street dan Ad Deir/Monastery (paling jauh harus mendaki naik 1.000 tangga).
The Siq merupakan lorong yang selebar 3-5 meter saja, hati-hati kalau berjalan karena sempit. Sehingga kalau kereta kuda lewat, kamu harus menepi terlebih dahulu. Sepanjang 1,2 km berupa bukit batu yang indah berwarna cokelat pink.
Biasanya orang hanya sampai ke Treasury, berupa gedung setinggi 40 meter yang dipahat langsung di batu.
Tapi kalau waktu kamu masih longgar dan suka menjelajah, lanjutkan sampai ke ujung di Monastery, karena lebih bagus dan keren lagi Sahabat Madani.
Yang lebih penting kamu harus siapkan stamina karena harus mendaki anak tangga. Sepanjang jalan penuh dengan pedagang suvenir dari penduduk lokal (suku Baduy).
Lengkap dengan penampilan seperti kapten Jack Sparrow. Rasanya speechless deh, semuanya indah pake banget.
Sekilas Tentang Kota Batu
Situs ini, menyajikan arsitektur yang dibangun pada dinding batu, yang memiliki kisah unik sejarah masa lalu yang menarik untuk kamu diketahui.
Dilansir dari Theculturetrip, antara tahun 400 SM hingga 106 M, kota yang kini telah ditinggalkan itu berkembang pesat sebagai pusat perdagangan, yang menjadi ibu kota kerajaan Nabath.
Masyarakat Nabath mendiami Petra sejak tahun 312 SM, jauh sebelum kekaisaran Romawi ada. Mereka mengendalikan jalur perdagangan kuno yang membentang dari Tepi Barat ke Yordania, menuju perbatasan utara di semenanjung Arab.
Dilansir dari Kompas.com, kehidupan mereka pun termasuk maju pada saat itu. Teknologi transportasi dan sistem irigasi sistemik sudah ada.
Pada masa keemasan Nabath, penduduk Petra ada sekitar 20.000 jiwa. Satu hal yang menakjubkan adalah, kota ini dibangun di bebatuan.
Arsitektur bangunannya dibuat dengan mengukir tebing batu dan gunung. Saat terbit dan terbenam matahari, spektrum warna kota batu ini terlihat begitu mengesankan.
Lokasi Petra pada zaman dahulu sangatlah strategis. Banyak pedagang dengan karavan unta penuh rempah-rempah dan tekstil yang melewati wilayah ini.
Kota batu ini pun mencapai titik nadinya ketika kekaisaran Romawi membuat Nabath sepenuhnya tinggal sejarah untuk selamanya. Kejadian ini berlangsung sekitar tahun 700 masehi.
Nah, pengemar travelling berminat untuk menjelajahi kota yang satu ini, persiapkan staminda dan duit ya, Sahabat Madani. (MYR)