ERAMADANI.COM, DENPASAR – Sabtu (05/10/2019) lalu, TK Nurul Auladi memberikan pelatihan keterampilan kepada siswa/i, di parkir Masjid Sadar Sesetan.
Pelatihan keterampilan yang di berikan oleh gurunya adalah tentang pelatihan tanggap bencana.
Pelatihan tanggap bencana tersebut mengundang lembaga kemanusiaan Aksi Cepat Tanggap (ACT) dan Masyarakat Relawan Indonesia (MRI), mereka berharap siswa-siswanya paham betul bagaimana bertindak saat ada gempa, dan tsunami.
Pelatihan Keterampilan TK Nurul Auladi
ACT dan MRI-Bali, memberikan pelatihan keterampilan tanggap bencana dengan menggunakan metode pemutaran video animasi pada siswa siswi TK Nurul Auladi.
Pelatihan tanggap bencana ini diberikan dengan cara unik, sesuai dengan selera anak TK, sambil bernyanyi dan sedikit gerakan dari instruktur MRI- Bali untuk bertindak jika terjadi gempa,
Hal ini dilakukan agar membuat materinya mudah dipahami dan di mengerti oleh anak anak.
Jika semua materi yang di berikan hanya menggunakan teori saja, itu akan membuat para peserta tertidur, apa lagi anak anak, sehingga tidak ada yang di dapat dari acara ini, ungkap Habib tim MRI.
Kegiatan keterampilan ini dilakukan dengan melihat seringnya terjadi gempa akhir akhir ini, sehingga membuat anak anak trauma.
Bahkan tidak tahu bagaimana cara mengatasinya saat terjadi gempa. Tutur Inu Laili selaku guru TK Nurul Auladi.
Jika ada sedikit getaran dan tanah bergoyang anak-anak sudah teriak-teriak ketakutan sambil berlari.
Kami ingin dengan adanya pelatihan tanggap bencana ini mampu mengurangi ketakutan anak-anak, Sambungnya.
Selama materi berlangsung antusias dari setiap wali murid yang datang juga terlihat, seakan mereka baru pertama kali melihat bagaimana bertindak saat terjadi gempa.
Salah satu wali murid mengatakan “Alhamdulillah materinya simple, singkat dan tidak berbeli belit, apalagi diiringi dengan lagu, jadi pas buat anak-anak”, ungkap Lili.
“Saya baru tahu kalo ada gempa itu saat di dalam rumah tidak boleh langsung lari keluar, harus melindungi kepala dan mencari perlindungan seperti meja, jika sudah aman baru boleh keluar”. Kata ibu Imah salah satu wali murid.
Kolaborasi pelatihan keterampilan tanggap bencana TK Nurul Auladi bersama ACT dan MRI Bali tersebut. Mendapatkan respon baik dari wali murid yang hadir. (RIE)