ERAMADANI.COM, DENPASAR – Kamis (16/09/2019) kemarin, Ustadz kenamaan Gus Miftah menggelar kajian sore di Masjid Al-Ikhlas, Jalan Batukaru, Denpasar dalam rangka Safari Dakwah di Bali.
Mulai pukul 16.00 wita, warga Muslim kota Denpasar yang didominasi kaum Nahdhiyin sudah memenuhi Masjid Al Ikhlas yang berada di area perumnas Monang-Maning ini. Mereka nampak antusias menunggu kedatangan ustadz yang bernama lengkap K.H. Miftah Maulana Habiburrahman ini.
Lima menit kemudian sebuah mobil mewah memasuki areal parkir Masjid Al Ikhlas. Gua Miftah turun dari mobil dengan menggunakan baju berwarna putih dan blangkon kesayangannya sambil mengenakan kacamata hitam.
Kedatangan Gus Miftah dijaga dua orang personel Banser. Begitu memasuki Masjid sontak seluruh jamaah mendengungkan shalawat badar. Jamaah perempuan nampak histeris dan berebutan memegang Gus Miftah.
Saat ini Gus Miftahsedang ramai dikenal publik karena dakwahnya yang berbeda dari ustadz kebanyakan.
Gus Miftah lebih memilih dakwah untuk kaum marjinal yang sering dianggap orang pinggiran oleh sebagian masyarakat kita. Sejak usia 21 tahun Gus Miftah aktif memberikan tausiah di klab – klab malam dan tempat lokalisasi dimana banyak pekerja seks komersial (PSK) bekerja.
Terakhir yang membuat kagum adalah ia memberikan tausiah di salah satu club malam terbesar di Bali. Tak jarang akibat tausiahnya yang begitu “unik”, ia dianggap telah menyalahi pakem dalam bertausiah.
Walau memang dakwah Islam tidak semestinya hanya dilakukan di Masjid. Namun juga menyasar tempat-tempat masyarakat yang dicap bermasalah.
Memberikan Pesan Dakwah Yang Juga Menghibur
Safari dakwah Gus Miftah di Bali dibuka oleh KH Nur Zainuddin, Pembina Masjid Al Ikhlas. Gua Miftah mengucapkan banyak terimakasih kepada para jamaah yang hadir sore itu dengan penuh keikhlasan. Ia belum sempat pulang ke Yogyakarta karena usai melakukan tabligh akbar di Semarang.
“Matur suwun kepada jamah yang datang sore ini” tuturnya dengan logat jawa.
Gus Miftah mengatakan bahwa apapun berbedaan mahzab yang dianut oleh umat muslim di Indonesia dan peebedaan organisasi islam seperti NU dan Muhammadiyah jangan dianggap sebagai sesuatu yang menimbulkan perpecahan antara umar islam
“Hal yang tidak boleh adalah saling menyalahkan dan merasa paling benar, jangan begitu mudah mengangkafitkan dan mengatakan sesat orang lain. Adanya organisasi seperti NU dan Muhammadiyah di Indonesia adalah untuk saling menguatkan”, tegas pimpinan pesantren Ora Aji di Kota Sleman ini.
“Ya karena mereka tidak paham Al Quran. Perbedaaan mahzab itu biasa tetapi jangan lantas dikatakan sesat” imbuhnya.
Menyinggung kembali dakwah Gus Miftah di tempat maksiat seperti lokalisasi oleh sebagian cibiran orang ia punya pemikiran sendiri.
“Jangan pernah menghina sekelompok pendosa. Setiap orang termasuk diri kita sendiri pernah melakukan dosa. Bisa jadi sekarang dosa yang kita perbuat ditutupi oleh Allah sSubhana Wa Ta’ala” pungkas dai kelahiran Lampung, 05 Agustus 1981 ini
Motto Gus Miftah dalam berdakwah adalah menyalakan lampu di tempat gelap dan sapu tempat yang kotor sering membuat orang yang melakukan maksiat menjadi insyaf dan tersentuh oleh dalwahnya. Tak jarang banyak non-muslim yang menjadi Muallaf termasuk Mentalist Deddy Corbuzier.
Pesohor Deddy Corbuzier sejak mengenal Gus Miftah 8 bulan memutuskan memeluk Islam baru-baru ini
“Deddy mengatakan bahwa dakwah Islam Gus Miftah begitu enjoy dan masuk akal. Deddy ingin masuk Islam tidak dengan ustadz yang lain”, ungkapnya.
Sepanjang tausiah Gus Miftah di Bali jamaah banyak dibuat terpingkal-pingkal akibat candaannya yang segar dan begitu mengena di hati.
Rangkaian Safari Dakwah Gus Miftah Selama Di Bali
Terakhir sebelum mengakiri tausiah di Masjid di Masjid Al Ikhlas ia memberikan sebuah nasehat kepada jamaah.
“Jadilah Islam yang ramah bulan islam yang pemarah, Jadilah Islam yang merangkul bukan Islam yang memukul, Jadilah Islam yang Mengajak bukan mengejek”‘ pesannya.
Safari Dakwah Gus Miftah kali ini diselenggarakan oleh komunitas Aswaja Dewata dengan tagline “Merawat Tradisi, Menjunjung Toleransi”. Diselenggarakan 26-27 September hari ini.
kemarin beliau kembali bertausyiah di Musholla Toqirus Salam di Jalan Tirta Akasa Sanur pada hari yang sama ba’da shalat magrib.
Dilanjutkan bada isya di Masjis Darusssalam Jalan Cokroaminoto Ubung. Terakhir Ba’da Subuh pagi ini di Masjid Al Fattah, Taman Griya Jimbaran
Kabarnya pula Gus Miftah akan menjadi salah satu bintang tamu pada acara puncak Amazing Muharram #8 Ahad (29/09/2019) besok yang diselenggarakan Cinta Qur’an di Hotel Aston, Denpasar. (HAD)