ERAMADANI.COM, JAKARTA. Pasca Bom Sri Lanka pada Ahad (21/04/2019), dimana telah terjadi peledakan di 3 gereja besar dan 3 hotel mewah di Srilanka. Polisi Republik Indonesia (POLRI) angkat suara.
Dilansir dari TRIBUNNEWS.COM , untuk menghadapi teror polri menghimbau masyarakat agar tetap tenang dan mempercayai kepolisian. Terutama kepada densus 88.
Alasannya, Densus 88 Antiteror telah memiliki pengalaman puluhan tahun dalam mengantisipasi aksi teroris di Tanah Air.
“Masyarakat diharap untuk tenang dan percayakan kepada kepolisian yang sudah memiliki pengalaman puluhan tahun untuk melakukan antisipasi dan penegakkan hukum terhadap kelompok teroris yang ada di Indonesia,” ujar Dedi, di Mabes Polri, Jl Trunojoyo, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, Senin (22/4/2019).
Dia juga menjelaskan bahwa tim densus 88 siap melakukan antisipasi terhadap teror apapun yang berhubungan dengan terorisme. Densus 88 telah melakukan antisipasi seperti penanggulangan yang di lakukan di Sibolga beberapa waktu yang lalu.
“Pasca kejadian teroris di Sri Lanka, Kepolisian RI jauh sebelum kejadian itu atau pasca di Sibolga, sudah melakukan mapping, profiling dan identifikasi terhadap sleeping-sleeping sel yang ada di Indonesia,” kata dia.
Beliau memastikan bahwa tindakan-tindakan preventif telah dilakukan dengan sangat baik oleh kepolisian utama nya densus 88.
Bom Sri Lanka sempat menjadi bahasan utama masyarakat karena menjatuhkan korban sebanyak lebih dari 200 orang meninggal dunia. (IAA)