ERAMADANI.COM – Pada hari Senin (12/2), sejumlah masyarakat berkumpul di persimpangan Gejayan, Sleman, Yogyakarta, untuk mengikuti Aksi Gejayan Memanggil Kembali. Aksi ini diwarnai dengan kritik terhadap pemerintah dan penolakan terhadap politik dinasti.
Massa aksi, yang sebagian besar adalah mahasiswa, membawa spanduk dan poster dengan berbagai kritik, seperti:
- “Selamatkan Demokrasi, Adili Rezim Jokowi”
- “Pemilu Curang”
- “Aku Gamau Cucuku Dipimpin Jan Ethes”
- “Stop Politisasi Bansos”
- “Bansos Bukan Buat Pansos”
Aksi dimulai dari Bunderan UGM, kemudian massa melakukan long march menuju persimpangan Gejayan dengan jarak sekitar 2-3 km.
Melansir dari kumparan.com, Aksi Gejayan Memanggil kali ini fokus pada isu kecurangan dalam pemilu, yang sebelumnya diungkap dalam film Dirty Vote. Massa aksi mengecam praktik-praktik kotor yang dilakukan oleh Jokowi, para calon pemimpin, dan partai-partai pendukungnya.
Selain itu, aksi ini juga mengkritisi perilaku Presiden Jokowi yang dianggap telah menerapkan politik dinasti dengan mencalonkan Gibran Rakbuming Raka sebagai calon wakil presiden dengan cara-cara yang tidak etis.
Secara keseluruhan, Aksi Gejayan Memanggil Kembali merupakan bentuk kritik dan penolakan masyarakat terhadap berbagai kebijakan dan tindakan pemerintah yang dianggap tidak demokratis dan tidak adil.