ERAMADANI.COM – Sekretaris Jenderal (Sekjen) PBNU Saifullah Yusuf atau yang akrab disapa Gus Ipul, mengajak semua anggota Nahdlatul Ulama (NU) untuk menggunakan hak pilih mereka pada 14 Februari dengan memilih kandidat yang sesuai dengan prinsip-prinsip NU.
“Kami menginginkan agar warga NU ikut memberikan suaranya pada tanggal 14. Kami berharap semua anggota NU dapat menggunakan hak pilihnya dengan sungguh-sungguh dan mempertimbangkan semua pasangan calon yang tersedia,” ujar Gus Ipul ketika dimintai tanggapan mengenai dukungan Abu Bakar Baasyir terhadap salah satu pasangan calon pada Pilpres 2024, Selasa (16/1).
Gus Ipul menekankan bahwa calon presiden yang dipilih harus benar-benar mencerminkan pemikiran dan madzhab Ahlus Sunnah Wal Jamaah.
Gus Ipul juga berharap agar anggota NU dapat menentukan dengan pasti calon mana yang sejalan dengan kepentingan Indonesia dan NU. “Jangan mendukung pasangan yang didukung oleh mereka yang berseberangan dengan pemikiran NU, seperti calon yang didukung oleh Abu Bakar Baasyir, terutama jika ada dukungan dari Amien Rais,” jelasnya.
Melansir dari tribunnews.com, Menanggapi pernyataan tersebut, calon wakil presiden nomor urut 1, Muhaimin Iskandar atau Cak Imin, mengkritik pernyataan Gus Ipul yang dinilainya tidak sejalan dengan netralitas PBNU. “Saya rasa itu hanya omong kosong. Dan tidak sesuai dengan pernyataan sebelumnya bahwa PBNU harus tetap netral,” ujar Cak Imin di Senayan, Jakarta, Rabu (17/1).
Menurut Cak Imin, sikap yang ditunjukkan oleh Gus Ipul sangat memalukan, dan seharusnya PBNU tidak seharusnya memihak kepada pasangan calon presiden dan wakil presiden tertentu. “Sikap memihak itu memalukan. Karena sejak awal, PBNU seharusnya tetap netral,” tegas Cak Imin.
Sementara itu, Kapten Timnas Anies-Muhaimin (AMIN), Syaugi Alaydrus merespons pernyataan Gus Ipul yang mengimbau Nahdliyin atau anggota NU untuk tidak memilih pasangan calon (paslon) yang didukung oleh Abu Bakar Baasyir dan Amien Rais.
Syaugi menyatakan bahwa Timnas AMIN membiarkan masyarakat untuk menilai sendiri pernyataan Gus Ipul. “Saya rasa itu terserah pada masyarakat, karena masyarakat memiliki hati nurani.
Mereka dapat menilai mana yang terbaik bagi mereka,” kata Syaugi, Rabu (17/1). Selain itu, Syaugi menyarankan agar masyarakat memilih pasangan calon berdasarkan rekam jejaknya.
Menurutnya, Anies dan Muhaimin sudah memiliki rekam jejak yang jelas sebagai calon presiden dan wakil presiden. “Saya pikir kita sudah memberikan banyak tagline mengenai perubahan, gagasan dari Pak Anies, Pak Muhaimin, serta rekam jejak. Itu yang harus dinilai, sehingga kita tidak terpengaruh oleh hal-hal yang tidak perlu,” tambahnya.