ERAMADANI.COM – Belakangan ini, nama Wulan Guritno menjadi sorotan di media sosial karena mempromosikan platform judi online. Kontennya yang kontroversial tersebut membuat artis berpengalaman ini tersandung hukum dan dipanggil oleh kepolisian.
Menurut Menteri Komunikasi dan Informatika (Menkominfo) Budi Arie, kasus semacam ini memang harus ditangani oleh aparat penegak hukum. Setelahnya, Kementerian Komunikasi dan Informatika akan melakukan pembinaan.
Dalam kasus Wulan, Budi Arie berencana menjadikannya sebagai duta anti judi online.
“Biar prosesnya di penegak hukum, polisi memanggil dia, kita dari polisi. Kita, kalau bisa, kita bina saja, menjadikan duta anti judi online,” kata Budi saat ditemui di Kompleks Parlemen Senayan, Jakarta, Senin (4/9/2023).
“Dia bilang di media kan kalau itu game online, itu bukan soal dia saja, tapi artis yang lain juga,” tambahnya.
Melansir dari cnbcindonesia.com, Sebelumnya, Brigjen Adi Vivid, Direktur Tindak Pidana Siber Bareskrim Polri, mengungkapkan bahwa pihaknya akan mengirim surat panggilan kepada Wulan Guritno setelah data yang dikumpulkan penyidik dianggap cukup.
“Rencananya minggu depan,” kata Brigjen Adi Vivid, Kamis (31/8), seperti dilansir dari Detikcom.
Saat ini, penyidik masih melakukan penyelidikan terkait beberapa figur publik lain yang juga terlibat dalam promosi judi online.
“Saat ini, kami melakukan pemantauan, profiling, dan pendataan terlebih dahulu,” kata Adi.
Sementara itu, pihak yang mewakili Wulan Guritno mengklaim bahwa sebenarnya dia adalah korban dalam kasus ini. Perwakilan manajemen Bucie Lee mengatakan bahwa artisnya mengira konten yang dipromosikan adalah permainan online, bukan situs perjudian.
Lebih lanjut, Wulan Guritno juga tidak mencurigai apa yang dia lakukan karena sebelumnya banyak artis lain yang melakukan promosi serupa.
“Mbak Wulan adalah korban karena dia mendapatkan informasi bahwa itu adalah permainan online yang dipromosikan oleh banyak artis besar lainnya,” ungkap perwakilan tersebut.