ERAMADANI.COM, DENPASAR – Beberapa hari terakhir sejumlah pariwisata di Bali sudah menunjukan aktivitasnya kembali, sehingga hal ini tak henti hentinya diingatkan oleh Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf) untuk mendorong penyelenggaraan kegiatan pariwisata di Bali saat pandemi Covid-19.
Deputi Bidang Produk Wisata dan Penyelenggara Kegiatan Kemenparekraf, Rizki Handayani, mengatakan meski menghadapi pandemi Covid-19 kegiatan pariwisata secara perlahan harus berjalan di Bali.
“Pemerintah dalam hal ini Kemenparekraf akan mendukung upaya-upaya yang dilakukan pemerintah daerah,” ujarnya di sela acara ‘Bincang Revitalisasi Bumi’ di Nusa Dua, Bali, Rabu (12/08/2020).
Ia juga mengatakan dalam menjalankan sektor pariwisata di tengah pandemi Covid-19 harus memperhatikan aturan protokol kesehatan secara ketat.
Contoh sederhana taat menggunakan masker, atur jarak, cuci tangan secara bersih, atau menggunakan hand sanitizer.
“Ke depan faktor kebersihan menjadi utama, setelah itu baru menyangkut objek-objek wisata yang akan dikunjungi wisatawan,” pungkasnya.
Rizki juga mengatakan pihaknya telah memprogramkan bersih-bersih lingkungan yang melibatkan masyarakat setempat dan lembaga-lembaga lainnya. Dengan program tersebut diharapkan Bali akan bebas sampah.
“Sebab di Bali sendiri yang menjadi permasalahan adalah masalah penanganan sampah. Oleh karena itu ke depannya penanganan sampah menjadi prioritas dalam program di deputi dipimpinnya,” pungkasnya.
Ia jga menyampaikan bahwa di Bali menjadi kunci utama dalam sektor pariwisata yang menjadi sorotan di mata dunia adalah penanganan sampah.
Karena itulah program kebersihan akan digenjot dan disosialisasikan kepada masyarakat untuk tetap memperhatikan hal tersebut.
Kemenparekraf akan melibatkan wisatawan relawan terkait penanganan sampah. Langkah ini, kata Rizki, sudah mendapat dukungan dari relawan tersebut. “
Tinggal menunggu waktu yang tepat untuk berkunjung ke Bali. Di Pulau Dewata ada 10 titik yang akan digarap dalam bersih-bersih lingkungan,” ujarnya. (MYR)