ERAMADANI.COM, DENPASAR – DPC PDIP Klungkung ikut melaksanakan pasar gotong-royong krama Bali, Jumat (07/08/2020). Pasar ini digelar untuk memulihkan perekonomian masyarakat disaat masa adaptasi kebiasaan baru.
Aadapun yang dijual tidak hanya komoditi pangan, produk minuman tradisional jenis arak juga laris manis diserbu pembeli di pasar gotong-royong tersebut.
Para pedagang di pasar gotong-royong yang dilaksanakan di Kantor DPC PDIP Klungkung, diikuti oleh warga terdampak pandemi Covid-19.
Mulai dari pekerja pariwisata yang dirumahkan, hingga petani, pedagang, serta pelaku UMKM yang sulit memasarkan produknya selama masa pandemi.
Seperti Dewa Gede Setiawan asal Desa Nyalian, Banjarangkan. Ia sebelumnya merupakan pekerja pariwisata yang harus dirumahkan karena pandemi Covid-19.
Untuk mendapatkan penghasilan, ia pun berinisiatif untuk menjual minuman tradisional arak yang dikemas dengan nama produk arak Covid-19.
“Saya terinspirasi dari pernyataan bapak Gubernur yang mengatakan arak bisa jadi obat yang dapat meringankam gejala Covid-19. Juga alkohol pada arak bisa jadi sanitizer,” ungkapnya saat ditemui di Pasar Gotong-Royong Krama Bali DPC PDIP Klungkung.
Sebab itu, dirinya bekerja sama dengan para perajin arak di Sidemen, Karangasem untuk memproduksi arak yang dikemas dengan nama “Arak Covid-19”.
Minuman tradisional Arak yang dijual ada dua varian, yaitu arak untuk diminum yang telah diramu dengan jeruk nipis dan madu dan murni yang dapat digunakan sebagai bahan dasar hand sanitizer.
Arak Paling Laku di Pasar Gotong Royong Krama Bali
Dilansir dari Tribunbali.com, hasil produk minuman arak Bali menjadi salah satu produk yang paling laris diborong pembeli.
“Semoga pasar gotong-royong seperti ini bisa dilaksanakan keberlanjutan. Karena konsepnya bagus, saling bantu-membantu. Kami yang dirumahkan karena pandemi, diberikan ruang memasarkan produk kami,” harapnya.
Dalam pasar gotong-royong itu, juga dijual komoditi pertanian dan peternakan lokal seperti sayur, telur, beras, jagung, ikan, dan lainnya.
Selain itu, juga tersedia produk kerajinan seperti kain tenun, hasil buah tangan masyarakat Bali itu sendiri.
Ketua Panitia Pasar Gotong Royong Krama Bali DPC PDIP Klungkung Anak Agung Gde Utama Indra Prayoga juga melaporkan.
Ia mengatakan, acara itu digelar untuk menindaklanjuti Surat Edaran Gubernur Bali No 1536 tahun 2020 dan intruksi Ketua DPD PDIP Bali I Wayah Koster tentang program Pasar Gontong Royong Krama Bali.
Kegiatan ini dilaksanakan untuk mempercepat pemulihan perekonomian rakyat, dari dampak pandemi Covid-19 dengan memfasitasi pemasaran produk pertanian, perternakan, perikanan, dan industri lokal masyarakat Bali.
” Sekitar 45 menit, komoditi yang dijual di pasar gotong-royong ini sudah habis terjual. Ini menandakan antusiasme masyarakat terhadap pasar gotong-royong ini cukup tinggi,” tuturnya.
Melihat antusiasme masyarakat, pihaknya akan mengaadakan pasar ini secara rutin dan berkelanjutan.
“Rencananya memang akan terus berkelanjutan. Tapi pelaksanaan pertama ini kami evaluasi dulu, untuk bisa menyempurnakan lagi program ini agar lebih tepat sasaran,” jelas Indra Prayoga. (MYR)