ERAMADANI.COM, DENPASAR – Ramainya pemberitaan soal supect Virus Corona di Indonesia menimbulkan kepanikan di kalangan masyarakat, sehingga membuat SMP Nasional dna SMP PGRI 7 Denpasar mengandeng ACT untuk cegah corona.
Pemahaman yang kurang benar tentang virus Corona akan berdampak buruk di kalangan masyarakat, hal ini akan membuat masyarakat melakukan hal-hal irasional.
Diantaranya adalah memborong masker secara besar-besaran, seperti yang sudah terjadi di beberapa daerah yang ada di Indonesia.
Kondisi seperti ini akan menimbulkan situasi kekacauan dan akan menghambat upaya pencegahan penyebaran serta penyembuhan bagi yang terkena virus tersebut.
Gandeng ACT untuk Lakukan Sosiolisasi
Upaya pencegahan yang paling tepat adalah perlu disosialisasikan, diantaranya adalah memahamkan masyarakat akan karakter dari Virus Corona ini, serta tips-tips akan tidak tertular virus ini.
Peran sosialisasi ini memang harus dalam komando pihak berwenang namun untuk operator lembaga-lembaga swadaya masyarakat.
Serta organisasi atau institusi kemasyarakat juga perlu untuk ikut ambil bagian dalam sosialisasi pencegahan virus Corona yang meresahkan ini.
Peran dan keterlibatan masyarakat inilah dirasa sangat penting untuk menekan kepanikan dan meumbuhkan ketenangan di lingkungan tempat tinggal di tengah merebaknya pemberitaan akan virus Corona yang simpang siur.
Untuk itulah SMP Nasional dan SMP PGRI 7 pada tanggal 7 dan 8 Maret menggandeng Aksi Cepat Tanggap (ACT) cabang Bali untuk memberikan sosialisasi pencegahan virus Corona.
Dalam hal ini, kegiatan sosialisasi yang berlangsung mendapat tanggapan baik dari beberapa pihak terutama dari para wali murid.
“Dengan adanya sosialisasi dari pihak ACT dapat meningkatkan kesadaran para siswa terutama dalam menjaga kebersihan,” ujar Made salah satu wali murid.
“Murid juga bisa menjaga diri supaya tidak terjangkit virus Covid-19 atau virus Corona,” tambhanya.
Kepala Sekolah SMP Nasional mengungkapkan bahwa pemahaman terkait virus corona sangatlah penting, apalagi upaya untuk mencegahnya.
“Kebetulan pada hari ini (Sabtu 7 Maret) kami ada pertemuan wali murid, dan kami pikir sangat penting bagi orang tua memahami tenatang virus Corona,” ujarnya.
“Minimal di tingkat keluarganya sehingga bisa menjadi sarana memahamkan seluruh anggota keluarga, syukur-syukur di tetangga tempat tinggalnya,” jelasnya.
Sosialisasi SMP PGRI 7 Denpasar
Selang sehari SMP PGRI 7 Denpasar pun mengadakan sosialisasi untuk siswa-siswinya dan para staff guru dilingkup sekolah.
Kepala sekolah SMP PGRI 7 Denpasar menyambut baik kegiatan dan berharap hal semacam ini terus dilakukan oleh pihak pihak berwenang.
Sehingga tidak ada kepanikan siswa, terutama para siswa kelas 3 yang akan melakukan ujian nasional bisa lebih tenang dan aman.
Dalam sosialisasi tentang virus corona ini di bagi menjadi beberapa sesi, pertama dalam sosialisasi ini adalah penyampaian fakta tentang Corona.
Kemudian bagaimana perbedaanya dengan bakteri, sehingga para siswa dapat mengetahui perbedaannya dan dapat melakukan penanggulanganya dengan baik.
Sesi kedua yaitu penyampaian bagaiamana cara mencuci tangan yang baik dan benar oleh pihak ACT kepada seluruh peserta yang hadir.
Kemudian para siswa diajak mempraktekkan cara mencuci tangan yang baik dengan menggunakan aplikasi tik-tok.
Hal ini dilakukan bertujuan supaya sosialisasi ini dapat memiliki jangkauan yang luas oleh kalangan masyarakay umum yang ada di Bali.
Branch Manager ACT Bali Arif Marsudi, mengatakan setelah terlaksananya sosialisasi dari kedua sekolah terkjait penyebaran virus corona.
“Saya berharap dengan sosialisasi ini masyarakat tidak panic lagi dan masyarakat dapat lebih bijak dalam menyikapi isu ini (virus Corona covid-19),” ujarnya.
“Sehingga tidak melakukan hal-hal yang gegabah, sehingga memperkeruh suasana di masyarakat, saran saya selalu update website pemerintah tentang penyebaran dan pencegahan covid-19,” tambhanya.
Ia juga menghimbau kepada masyarakat untuk tetap melakukan aktivitas seperti biasa dengan selalu menjaga kesehatan dan lingkungan. (MYR)