ERAMADANI.COM, JAKARTA – Front Pembela Islam (FPI), Gerakan Nasional Pengawal Fatwa (GNPF) Ulama, dan Alumni (PA) 212 akan berunjuk rasa di Kedutaan Besar (Kedubes) India di Jakarta pada hari ini Jumat (06/03/2020).
Rencana aksi unjuk rasa ini akan berlangsung usai Ahalat Jumat dengan mengusung tuntutan mendesak pemerintah untuk memutuskan hubungan diplomatik dengan India.
Demo ini terjadi sebab menanggapi tindakan kekerasan dan persekusi terhadap kaum muslim di India. Massa menduga ada sebagian masyarakat yang bersikap radikal dan intoleran.
Sebelum demo di Kedubes India ini berlangsung, sudah ada keterangan tertulis yang disampaikan Sekum FPI Munarman, pada Sabtu (29/02/2020) bulan lalu.
“Telah beredar luas berbagai berita mengenai berbagai tindakan kekerasan terhadap umat Islam di seluruh India, mulai Jammu Kashmir di utara hingga Tamil Nadu di selatan, Gujarat di barat, hingga Assam di bagian timur India,” ujarnya dalam keterangan tersebut.
Asal Muasal Demo Kedubes India
Dilansir dari CNNIndonesia.com, Ketua Media Center PA 212 Novel Bamukmin mengklaim jumlah peserta aksi di Kedubes India mencapai puluhan ribu orang.
“Kepada pemerintah RI putuskan hubungan diplomatik dengan India,” ujarnya saat dihubungi.
Sementara Sekretaris FPI, Munarman belum mengetahui berapa jumlah massa yang akan turun ke jalan menyampaikan tuntutan di Kedubes India.
“Insya Allah jadi. Setelah Jumat (massa mulai berdatangan),” tuturnya.
Panglima FPI DKI Jakarta Ustaz Subhan juga menyatakan massa aksi mulai datang setelah salat Jumat. Peserta aksi akan salat di masjid sekitar Kedubes India.
Demo di Kedubes India ini merupakan reaksi atas konflik antara umat Muslim dan Hindu di timur New Delhi yang menewaskan 42 orang dan melukai puluhan lainnya.
FPI, GNPF Ulama, dan PA 212 mengutuk dan mengecam berbagai tindakan kekerasan serta persekusi yang dilakukan kelompok Hindu dan penguasa India terhadap umat Islam India.
Mereka mendesak pemerintah India segera menghentikan berbagai tindakan persekusi dan segera menangkap para pelaku persekusi.
Selain itu, mereka juga mendesak pemerintah Indonesia mengambil langkah politik terhadap pelanggaran HAM yang dilakukan oleh kelompok Hindu di India.
Polda Metro Jaya telah menerima surat pemberitahuan unjuk rasa di Kedubes India. Polisi juga sudah melakukan rekayasa lalu lintas di sekitar lokasi aksi.
Bentrok antara umat Hindu dan Muslim di timur Ibu Kota New Delhi terjadi sejak Februari dan sudah menjadi topik berpincangan.
Peristiwa ini bermula dari demonstrasi kecil menentang Undang-Undang Kewarganegaraan yang dianggap mendiskriminasi umat Islam.
Poin lengkap seruan FPI, PA 212 dan GNPF
Demo di Kedubes India, memiliki beberapa poin mengenai peristiwa di India. Dikutip dari Detik.com, adalah sebagai berikut:
- Mengutuk keras dan mengecam berbagai tindakan kekerasan dan persekusi yang dilakukan oleh kelompok Hindu radikalis ekstremis dan penguasa India terhadap Umat Islam India.
- Mendesak Pemerintah India untuk mencabut UU Kewarganegaraan yang telah digunakan oleh kelompok Hindu radikalis ekstremis India sebagai instrumen untuk melakukan berbagai tindakan persekusi terhadap umat Islam India.
- Mendesak Pemerintah India untuk segera menghentikan berbagai tindakan persekusi terhadap umat Islam India.
- Mendesak Pemerintah India untuk segera menangkap para pelaku persekusi termasuk di dalamnya pimpinan kelompok radikalis ekstremis yang mensponsori berbagai tindak kekerasan.
- Mendesak Pemerintah Indonesia untuk mengambil langkah politik terhadap pelanggaran HAM berat yang dilakukan oleh kelompok Hindu radikalis ekstremis dan intoleran di India.
- Menyerukan umat Islam Indonesia untuk melakukan aksi protes keKedutaan Besar India di Jakarta pada hari Jumat, tanggal 6 Maret 2020.
Itulah beberapa yang asal muasal dan point penting yang akan diserukan oleh massa, saat demo di Kedubes India berlangsung. (MYR)