Jakarta – Dalam perjalanan spiritual seorang Muslim, "wasilah" menjadi konsep yang penting untuk dipahami. Istilah ini merujuk pada sarana atau upaya yang dilakukan untuk mendekatkan diri kepada Allah SWT. Tujuannya adalah agar doa-doa mereka terkabul dengan cepat dan setiap pencapaian mereka dipenuhi dengan keberkahan.
Pengertian Wasilah: Lebih Dekat dengan Allah
Menurut Al-Fairuz Abadi dalam kitabnya "Qaamuusul Muhiith", wasilah diartikan sebagai amalan atau perantara yang dapat mendekatkan seseorang kepada Allah SWT. Hukum berwasilah sendiri diperbolehkan, bahkan dianjurkan dalam syariat Islam. Hal ini ditegaskan dalam firman Allah SWT dalam surat Al-Maidah ayat 35:
"Wahai orang-orang yang beriman! Bertakwalah kepada Allah dan carilah wasilah (jalan) untuk mendekatkan diri kepada-Nya, dan berjihadlah (berjuanglah) di jalan-Nya, agar kamu beruntung."
Menelusuri Makna Wasilah
Secara bahasa, "wasiilah" berarti segala sesuatu yang dapat mendekatkan kepada sesuatu. Namun, dalam konteks Islam, wasilah memiliki makna yang lebih spesifik. A.W. Munawwir dalam "Kamus Al-Munawwir" menjelaskan bahwa kata "wasilah" secara etimologi berasal dari bahasa Arab, "al-wasilah", yang memiliki beberapa makna, termasuk kedudukan di sisi raja, derajat, dan mendekatkan diri kepada Allah SWT.
Wasilah dalam Terminologi Syariat
Dalam terminologi syariat, wasilah didefinisikan sebagai amalan yang dipersembahkan seorang hamba saat menyampaikan keinginannya kepada Allah SWT. Amalan ini menjadi perantara agar keinginannya tercapai.
Wasilah: Lebih dari Sekedar Sarana
Wasilah bukan hanya sekedar alat untuk mencapai tujuan, tetapi juga merupakan jalan untuk mendekatkan diri kepada Allah SWT. Hakikat wasilah kepada Allah adalah menjaga jalan-Nya dengan ilmu dan akidah, serta mencari keutamaan syariat sebagai peribadatan.
Macam-macam Wasilah: Jalan yang Diperbolehkan dan Dilarang
Secara umum, wasilah terbagi menjadi dua macam, yaitu:
-
Wasilah yang disyariatkan (masyru’): Wasilah ini diperintahkan oleh Allah SWT dan dicontohkan oleh Rasulullah SAW. Contohnya adalah taat kepada Allah, mengerjakan amal-amal saleh, dan menjauhi larangan-Nya. Wasilah ini merupakan pendekatan kepada Allah dengan ketaatan dan amal saleh yang disukai dan diridai-Nya.
-
Wasilah yang dilarang (mamnu’): Wasilah ini melibatkan permohonan kepada sesuatu yang diyakini dapat memberikan manfaat dan mudarat. Contohnya adalah berwasilah kepada patung, berhala, atau benda-benda lainnya yang dianggap memiliki kekuatan supranatural. Wasilah ini dapat menjerumuskan seseorang ke dalam syirik, seperti yang terjadi pada zaman jahiliah.
Jenis-jenis Wasilah yang Diperbolehkan dalam Islam
Berdasarkan penjelasan sebelumnya, terdapat tiga jenis wasilah yang diperbolehkan dalam Islam:
- Wasilah kepada Allah: Jenis ini melibatkan penggunaan nama-nama Allah SWT yang paling indah, seperti yang disebutkan dalam Al-Quran. Contohnya adalah berdoa dengan menyebut Asmaul Husna (nama-nama Allah yang indah). Firman Allah dalam surat Al-A’raf ayat 180:
"Allah memiliki Asmaulhusna (nama-nama yang terbaik). Maka, bermohonlah kepada-Nya dengan menyebut (Asmaulhusna) itu dan tinggalkanlah orang-orang yang menyalahartikan nama-nama-Nya. Mereka kelak akan mendapat balasan atas apa yang telah mereka kerjakan."
- Wasilah Menggunakan Amal Saleh: Jenis ini melibatkan penggunaan amal-amal saleh sebagai perantara untuk mendekatkan diri kepada Allah SWT. Contohnya adalah beriman kepada Allah, taat kepada-Nya, mengikuti Rasulullah SAW, dan mencintai-Nya. Firman Allah dalam surat Ali-Imran ayat 193:
"Ya Tuhan kami, sesungguhnya kami mendengar orang yang menyeru kepada iman, (yaitu), "Berimanlah kamu kepada Tuhanmu," maka kami pun beriman. Ya Tuhan kami, ampunilah dosa-dosa kami dan hapuskanlah kesalahan-kesalahan kami, dan matikanlah kami beserta orang-orang yang berbakti."
- Wasilah kepada Allah dengan Doa Orang Saleh yang Masih Hidup: Jenis ini melibatkan permohonan kepada saudara Muslim yang masih hidup agar mendoakannya kepada Allah SWT. Hal ini merupakan wasilah yang disyariatkan karena telah dicontohkan oleh para sahabat Rasulullah SAW. Contohnya adalah ketika seorang sahabat meminta Rasulullah SAW untuk mendoakan kaum muslimin secara umum. Allah SWT telah menegaskan hal ini dalam surat An-Nisa ayat 64:
"Dan Kami tidak mengutus seorang rasul melainkan untuk ditaati dengan izin Allah. Dan sungguh, sekiranya mereka setelah menzalimi dirinya datang kepadamu (Muhammad), lalu memohon ampunan kepada Allah, dan Rasul pun memohonkan ampunan untuk mereka, niscaya mereka mendapati Allah Maha Penerima tobat, Maha Penyayang."
Kesimpulan
Wasilah merupakan konsep penting dalam Islam yang membantu seorang Muslim untuk mendekatkan diri kepada Allah SWT. Dengan memahami berbagai macam dan jenis wasilah, seorang Muslim dapat memilih jalan yang benar dan terhindar dari perbuatan syirik. Penting untuk diingat bahwa wasilah harus dilakukan dengan niat yang ikhlas dan sesuai dengan ajaran Islam. Semoga Allah SWT meridhoi setiap usaha kita untuk mendekatkan diri kepada-Nya.