ERAMADANI.COM, BANGLI – Akibat meningkatnya jumlah kasus positif Covid-19 di Desa Serokadan, Bangli. Pemerintah Provinsi Bali melalui Gubernur Wayan Koster menghimbau warga Serokadan untuk mengikuti langkah pencegahan Covid-19.
Menurtnya, isolasi merupakan langkah antisipatif, agar tidak semakin meluas. Dalam hal ini pemerintah akan selalu berbuat dan mengambil langkah-langkah optimal.
Pemerintah juga mendukung masyarakat hanya wajib tertib dan disiplin mengikuti prosedur pemerintah, agar jangan sampai menularkan kepada orang lain.
“Kegiatan yang harusnya karantina ya karantina, yang harusnya pakai masker ya pakai, tetap jaga jarak, rajin cuci tangan.Itu harus diikuti, jangan membandel,” ungkap Gubernur Wayan Koster saat mengunjungi warga Serokadan, Senin (04/05/2020).
Untuk memastikan ketersedian pangan untuk warga Serokadan yang sedang menjalani masa isolasi selama dua pekan ke depan, Gubernur Koster meminta Pemkab Bangli supaya intens berkoordinasi dengan Pemprov Bali.
Dari hasil rapid test awal terhadap sekitar 1.200 warga Serokadan, sebanyak 443 orang sempat dinyatakan reaktif. Kontan hal itu, mengejutkan banyak pihak.
Hingga keluar hasil tes spesimen SWAB untuk 275 orang yang hasilnya negatif, dan per tanggal 3 Mei. situasi Br. Serokadan dinyatakan kondusif.
Warga Serokadan Ikuti Anjuran Pemeritah
Kabar baik ini diharapkan disikapi secara bijak oleh warga Serokadan, dengan tetap mengikuti anjuran dari pemerintah. Yakni tetap disiplin dan tertib menerapkan prosedur pencegahan dan penanganan Covid-19.
Gubernur Koster mengajak seluruh pemegang kebijakan dan elemen masyarakat bersinergi melawan penyebaran virus ini.
Jika semua ikut aktif sesuai perannya masing-masing, niscaya penanganan Covid-19 akan cepat terselesaikan. Terbukti, penanganan di Bali jika dibandingkan daerah lain secara nasional berada pada peringkat teratas dengan tingkat kesembuhan mencapai di atas 50%.
“Penanganan virus ini di Bali sudah berjalan dengan baik, salah satunya dengan pembentukan Satgas Gotong-Royong yang melibatkan desa adat baik Serokadan dan lainnya, menjadi pasukan terdepan tindakan pencegahan penyebaran.
Ini sudah dibahas di sidang kabinet Pusat, dan mendapat apresiasi. Bali berada diperingkat teratas penanganan dengan tingkat kesembuhan mencapai 57 persen.
Dibanding rata-rata nasional yang tingkat nasional hanya 15 persen. Bahkan negara-negara di dunia pun tingkat kesembuhannya hanya 30 persen,” (HAD)