ERAMADANI.COM, AMLAPURA – Saat mengunjungi dapur umum Desa Padang Kerta, Karangasem, Rabu (06/05/2020). Wakil Gubernur Bali Tjok Oka Artha Ardhana Sukawati berikan pujian kepada masyarakat terkait sikap persatuan dan manyama braya saat wabah Covid-19.
Selain itu, ia juga mengapresiasi kebersamaan dan keeratan warga dalam bersaudara, dan sikap saling bahu membahu ditengah Covid-19.
Ia berharap agar kondisi yang erat masemeton ini tidak hanya terjadi saat bencana Covid-19 ini saja, namun dapat diteruskan ke depannya juga.
“Saya harap hal positif terkait persatuan ini terus dibangun ditengah masyarakat, dengan bersatu maka kita akan kuat,” ujarnya.
“Saya minta warga tetap menerapkan pola hidup bersih dan sehat sekaligus meningkatkan kedisiplinan diri,” imbuhnya.
Menurutnya mencegah penularan itu akan sangat sulit dilakukan jika kita tidak menyadari pentingnya disiplin kesehatan.
Seperti menjaga jarak, memakai masker dan mengurangi aktivitas diluar rumah dan sikap persatuan untuk mencegah penularan Covid-19.
Jaga Persatuan Antar Warga Untuk Lawan Corona
Di Desa Padang Kerta sebelumnya ditemukan 9 pasien positif Covid-19. Dua diantara mereka dinyatakan sudah sehat.
Sementara tujuh (7) sisanya sedang menjalani karantina tingkat Kabupaten di Hotel Candidasa. Sesuai instruksi Bupati Karangasem.
Warga di Desa Padang Kerta yang miliki sikap persatuan tersebut berjumlah sebanyak 74 KK atau 218 orang ini, menjalani karantina wilayah selama 14 hari.
Tujuan dilakukan untuk memutus rantai penularan Covid-19 kepada warga sehat lainnya, sehingga interaksi sosial dan interaksi ekonomi sementara waktu dihentikan.
Untuk memenuhi kebutuhan pangan selama 14 hari, Tim Satgas Gotong Royong berbasis Desa Adat bersama relawan menyiapkan makanan.
Makanan tersebut, di drop ke rumah masing-masing warga, sebanyak 218 bungkus setiap tiga kali sehari, ini merupakan bukti persatuan warga.
Pada kesempatan itu juga Wagub Cok Ace menyerahkan Bantuan logistik, yang diharapkan dapat membantu warga setempat. Dan virus corona ini diharapkan juga akan segera berakhir, tanpa harus ada penambahan kasus yang diakibatkan kurang pedulinya oknum terhadap keselamatan dan kesehatan orang lain baik itu keluarga maupun masyarakat di sekitarnya. (HAD)